Page 182 - Modul CAFB Subyek Bisnis dan Ekonomi
P. 182
BAB 6
TATA KELOLA, TANGGUNG JAWAB KORPORAT,
KEBERLANJUTAN DAN ETIKA
PENDAHULUAN
Dunia bisnis membutuhkan sebuah praktik yang sehat dalam dalam pelaksanaannya, hingga
bisnis mampu memberikan nilai tambah bagi setiap pemangku kepentingan (stakeholder) yang
berkaitan dengan perusahan tersebut. Mekanisme yang menata hubungan berbagai pihak
diperlukan dan dilembagakan oleh perusahana tersebut. Krisis ekonomi di Asia pada tahun
1997 telah menyadarkan banyak kalangan tentang pentingnya tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance), kebutuhan tersebut makin meningkat seiring maraknya berbagai
skandal yang terjadi diberbagai perusahaan besar, baik yang terjadi di Indonesia misal kasus
PT Indorayon, kasus yang terjadi pada bank-bank pemerintah sebelum dilikuidasi/dimerger,
PT Dirgantara Indonesia, PT Lapindo Brantas, dan di negara-negara lain misalnya kasus
Enron, dan masih banyak kasus lainnya.
DOKUMEN
Merupakan Tanggung jawab korporat dalam mengelola seluruh sumberdaya ekonominya
IAI
secara optimal yang diharapkan mampu memenuhi semacam kontrak yang dilakukan
perusahaan (perusahaan dipandang sebagai set of contract, Emery 2015) sehingga perusahaan
mampu bertumbuh dan mempertahankan keberlanjutannya (sustainability). Maraknya skandal
yang terjadi, dan meningkatnya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) serta kerusakan
lingkungan dan pemanasan global yang sebagian besar diakibatkan oleh praktik bisnis amoral
yang dijalankan oleh para eksekutif perusahaan, maka perlu dikembangkan prisnip-prinsip
etika binis yang berlaku secara universal. Hal tersebut sudah diramalkan oleh John Naisbitt,
bahwa pada abad ke-21 akan perlunya aturan-aturan baru mengenai perilaku (etis) universal
dalam praktik bisnis. Menurutnya, kinerja etis akan menjadi faktor strategis dalam menentukan
kinerja ekonomis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta mampu menyebutkan alasan mengapa tata kelola dibutuhkan.
2. Peserta mampu mengidentifikasi peran yang dimainkan tata kelola dalam manajemen
bisnis.
3. Peserta mampu mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan kebutuhan tata kelola
mereka untuk bisnis tertentu.
176