Page 147 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 147
Cara paling sederhana adalah dengan menanyakan pengembalian yang diharapkan (expected
return) masing-masing investor ekuitas yang memegang saham perusahaan, kemudian
dirata-ratakan sesuai dengan proporsi kepemilikan. Namun hal ini belum tentu akurat karena
preferensi investor ekuitas akan berubah sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis dan
pasar modal. Sehingga perlu dilakukan perhitungan melalui estimasi berdasarkan model atau
formulasi yang paling mendekati.
(1) Faktor Biaya Modal Tertimbang
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa biaya modal terdiri dari dua
komponen, yakni biaya utang dan biaya ekuitas. Biaya modal (cost of capital) dapat juga
disebut biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) karena
DOKUMEN
menggunakan proporsi jumlah utang dan ekuitas pada keseluruhan modal sebagai faktor
penghitung. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi besar biaya modal tertimbang
adalah:
IAI
(a) Lingkungan Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi makro menyangkut suplai dan permintaan permodalan dalam negeri.
Kondisi ini dipengaruhi oleh iklim investasi, pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, dan
daya beli konsumen. Akumulasi dari kondisi tersebut akan tercermin pada tingkat
pengembalian aset sekuritas bebas risiko yang dikeluarkan oleh pemerintah. Investor
akan mengharapkan expected return yang tinggi dalam situasi ekonomi makro yang
kurang kondusif atau memiliki risiko yang tinggi untuk mengantisipasi kerugian yang
mungkin terjadi.
(b) Situasi Pasar Modal
Situasi pasar modal juga mempengaruhi besaran biaya modal. Pasar modal dengan
banyak aset sekuritas yang memiliki risiko tinggi akan memunculkan ekspektasi
tambahan pengembalian agar sekuritas tersebut tetap menarik. Sehingga biaya
modalnya menjadi lebih tinggi untuk membayar risiko premium tersebut (risk
premium). Likuiditas pasar modal juga dipengaruhi tingkat suku bunga, tingkat pajak,
dan sistem keseluruhan yang ada pada pasar modal. Pada saat suku bunga tinggi, aset
141