Page 179 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 179
(1) Irrelevance theory: Perubahan saham dan nilai perusahaan secara fundamental ditentukan
oleh jumlah arus kas bebas yang dihasilkan dan tingkat biaya modal yang digunakan, bukan
dari besaran dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang tidak dibagi
akan digunakan untuk investasi yang nantinya laba hasil dari investasi tersebut akan
dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Sederhananya, dividen yang
tidak dibagi adalah dividen yang ditahan untuk kemudian dibayar kembali di masa depan.
Sehingga kebijakan dividen, apakah dibagi saat ini atau ditunda kemudian, tidak terlalu
relevan dengan nilai perusahaan. Perubahan harga saham yang terjadi umumnya karena
reaksi sesaat para investor, dan harga saham diperkirakan akan kembali normal mengikuti
fundamental perusahaan.
(2) Self-control theory: Preferensi investor yang berbeda-beda menjadi acuan bahwa tidak ada
kebijakan dividen yang dapat memuaskan semua pihak. Terdapat beberapa kelompok
investor yang mementingkan pertumbuhan investasi daripada memperoleh dividen, dan
DOKUMEN
menikmati peningkatan harga saham sebagai reward. Terdapat pula beberapa kelompok
investor yang mensyaratkan dividen sebagai kriteria kepemilikan saham. Dan ada pula
beberapa investor yang lebih bersifat spekulan untuk mengejar dividen saja.
IAI
Berbagai argumen di atas akan muncul dalam peran yang signifikan tergantung dari sudut pandang
kelompok mayoritas yang menguasai suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Kebijakan yang
muncul dapat berupa:
(1) Kebijakan Dividen Rendah/Tinggi (High/Low Dividend Policy)
Kebijakan dividen rendah/tinggi adalah kebijakan yang merujuk pada kecenderungan
penggunaan rasio dividen terhadap laba apakah bernilai tinggi atau rendah. Kebijakan ini
berhubungan dengan self-control theory, yang menjelaskan bahwa preferensi investor
berbeda-beda sehingga memunculkan efek yang disebut dengan clientele effect. Jika investor
dengan preferensi dividen tinggi mewakili RUPS, maka kebijakan high dividend akan
diambil. Investor kategori ini sangat menyukai dividen dalam bentuk kas karena melihat
bahwa dividen merupakan pendapatan pasti masa kini yang lebih jelas prospeknya daripada
menginvestasikan kembali dividen tersebut untuk pertumbuhan dan perolehan di masa
depan. Pandangan ini umumnya disebut dengan bird-in-the-hand theory.
173