Page 219 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 219

melakukan pendanaan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dipandang

                     terlalu berisiko. Perusahaan dengan kebijakan konservatif cenderung terkena carrying cost
                     yang tinggi.

               (2)  Kebijakan agresif (atau restrictive policy) adalah perencanaan pemenuhan kebutuhan modal
                     kerja dengan mengetatkan likuiditas perusahaan, sehingga ketersediaan kas, sekuritas, dan

                     persediaan  barang  ada  dalam  jumlah  rendah.  Juga  meliputi  kebijakan  kredit  yang  ketat
                     bahkan cenderung tidak ada serta level utang jangka pendek yang tinggi. Kebijakan yang

                     sangat  restriktif  dan  berisiko  tinggi  ini  sebagian  kebutuhan  modal  kerja  permanennya

                     dipenuhi dengan pendanaan jangka pendek. Kebijakan agresif menuntut perhitungan yang
                     cermat karena masa pembayaran sangat pendek, sementara permintaan pelanggan yang harus

                     dilayani dapat saja sangat tinggi. Kebijakan ini juga memungkinkan lebih banyak kehilangan

                     penjualan dan pelanggan.  Penggunaan dana jangka pendek untuk kebutuhan aset permanen
                     mendorong tingkat pengembalian yang lebih tinggi yang disukai oleh investor. Kelebihan
                                DOKUMEN
                     lainnya adalah pengelolaan aset yang efisien karena tidak terjadi penumpukan. Sesuai untuk
                     situasi ekonomi yang stabil dan cenderung menurun. Namun dapat bermasalah jika bisnis

                     dalam  keadaan  ekspansif  yang  memerlukan  cadangan  tambahan  untuk  permintaan
                                                       IAI
                     konsumen. Perusahaan juga akan terkena biaya order dan transaksi yang cukup tinggi.

               (3)  Kebijakan  moderat  (atau  compromise  policy)  adalah  perencanaan  pemenuhan  kebutuhan

                     modal  kerja  dengan  likuiditas  sedang  melalui  kombinasi  pendanaan.  Kebijakan  ini
                     menggunakan  pendanaan  jangka  panjang  untuk  modal  kerja  permanen,  dan  pendanaan

                     jangka pendek untuk modal kerja variabel. Pendanaan jangka pendek ini disesuaikan dengan
                     siklus  perputaran  aset  lancar.  Secara  sekilas  kebijakan  moderat  merupakan  jalan  tengah

                     antara  dua  garis  kebijakan  yang  lebih  ekstrem,  yakni  konservatif  dan  agresif.  Namun
                     kebijakan moderat  juga  menekankan pada keseimbangan masa pembayaran utang lancar

                     dengan masa pengembalian pinjaman (atau disebut juga term maturity hedging). Dengan

                     demikian  kebijakan  moderat  hanya  betul-betul  menggunakan  pendanaan  eksternal  untuk
                     kebutuhan modal kerja secara tepat waktu. Selain maturity, pertimbangan lainnya adalah

                     level persediaan kas, dan suku bunga relatif antar aset.










                                                            213
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224