Page 123 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 123

MANAJEMEN
            KEUANGAN LANJUTAN





                 Amerika Serikat membedakan perusahaan anak luar negeri berdasarkan mata uang fungsionalnya,
            dan bukan berdasarkan karakteristik perusahaan anak, dengan rincian sebagai berikut:
            1.   Jika laporan keuangan perusahaan anak luar negeri disusun dalam dolar AS, maka tidak diperlukan
                 translasi.
            2.   Jika laporan keuangan disusun dalam mata uang lokal, dan mata uang lokal merupakan mata uang
                 fungsional, maka dilakukan translasi dengan menggunakan metode current rate.
            3.   Jika laporan keuangan disusun dalam mata uang lokal, dan dolar AS  merupakan mata uang
                 fungsional, maka dilakukan pengukuran kembali dengan menggunakan metode temporal.
            4.   Jika laporan keuangan disusun dalam mata uang lokal, dan yang menjadi  mata uang fungsional
                 adalah mata uang negara ketiga (bukan mata uang lokal atau dolar AS), maka laporan tersebut
                 pertama-tama harus diukur kembali dengan menggunakan metode temporal, dan kemudian
                 ditranslasikan ke dalam dolar AS dengan menggunakan metode current rate.
                 Banyak  negara-negara  di dunia –  yang termasuk  dalam  kategori negara maju –  menggunakan
            standar yang ditetapkan oleh International Accounting Standards Board (IASB) dan mengikuti prosedur
            translasi dasar yang serupa, yaitu:
            1.   Anak perusahaan luar negeri dapat berupa anak perusahaan luar negeri terintegrasi atau anak
                 perusahaan luar negeri mandiri.
            2.   Anak  perusahaan  luar  negeri  terintegrasi (integrated foreign entities)  umumnya  diukur  kembali
                 dengan menggunakan metode temporal.
                               DOKUMEN
            3.   Anak perusahaan luar negeri mandiri  (self-sustaining foreign entities) ditranslasikan dengan
                 menggunakan metode current rate method, yang juga dikenal sebagai metode kurs penutupan.




            14.7  Perbandingan eksposur operasi dan eksposur Translasi


                 Eksposur operasi bergantung pada:   IAI
            1.   Depresiasi/apresiasi mata uang.
                 Apabila mengalami depresiasi, maka cenderung menimbulkan kerugian kurs.
            2.   Peningkatan volume.
                 Volume yang meningkat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
            3.   Peningkatan harga jual.
                 Harga jual yang meningkat juga meningkatkan keuntungan perusahaan.
                 Sebaliknya eksposur translasi, selain dipengaruhi oleh depresiasi/apresiasi kurs, juga bergantung pada
            metode yang digunakan dalam translasi. Selisih kurs yang timbul dalam metode kurs berjalan berpengaruh
            langsung terhadap kinerja (laba/rugi) perusahaan. Sebaliknya, metode temporal berpengaruh terhadap
            nilai ekuitas, bersifat akumulatif, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.




            14.8  Pengelolaan Translation Exposure


                 Teknik umum yang terutama digunakan untuk meminimalkan dampak eksposur translasi adalah
            lindung nilai neraca (balance sheet hedge). Lindung nilai neraca memerlukan jumlah yang sama atas aset
            dan liabilitas dalam mata uang yang terekspos risiko, dalam laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
            Jika kondisi dapat dipenuhi untuk setiap mata uang luar negeri, maka eksposur translasi bersih adalah
            nol. Jika perusahaan melakukan translasi dengan menggunakan metode temporal, maka posisi terekspos
            bersih sebesar nol tersebut disebut sebagai saldo moneter (monetary balance). Saldo moneter yang komplit
            tidak pernah terpenuhi jika yang digunakan adalah metode current rate.





     114     Ikatan Akuntan Indonesia
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128