Page 118 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 118
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
Perusahaan domestik dapat pula terpengaruh sepenuhnya atas eksposur operasi mata uang asing dan
tidak memiliki pilihan untuk bereaksi dengan cara yang sama seperti halnya perusahaan multinasional.
Jika sumber pendanaan perusahaan terdiversifikasi sebenarnya perusahaan telah diposisikan dari awal
untuk mendapatkan keuntungan dari deviasi temporer yang terjadi melalui efek Fisher internasional.
Namun demikian, untuk mengganti sumber pendanaan, sebuah perusahaan harus sudah dikenal dengan
baik oleh komunitas investasi internasional. Sekali lagi, ini bukanlah opsi bagi perusahaan domestik (jika
perusahaan domestik itu membatasi pendanaan terhadap satu pasar modal saja).
14.3 Manajemen Proaktif Operating Exposure
Eksposur operasi dan transaksi dapat dikelola sebagian dengan mengadopsi kebijakan operasi atau
pendanaan yang dapat mengimbangi eksposur mata uang asing yang diantisipasi. Enam kebijakan proaktif
yang umumnya diterapkan adalah:
1. Menyamakan arus kas mata uang
2. Perjanjian pembagian risiko
3. Back-to-back atau parallel loan
4. Swap mata uang
5. Leads and lags
DOKUMEN
6. Reinvoicing center
Dalam contoh ini sebuah perusahaan dari Amerika Serikat ingin melanjutkan penjualan ekspor
ke Eropa. Agar dapat berkompetisi secara efektif di pasar Eropa, perusahaan akan menagih seluruh
penjualan ekspor dalam mata uang Euro. Kebijakan ini menghasilkan penerimaan Euro terus-menerus
dari bulan ke bulan. Rangkaian eksposur transaksi tanpa henti ini dapat dilindung nilai secara berlanjut
dengan forward atau perjanjian kontraktual lainnya.
1. Menyamakan arus kas mata uang IAI
Salah satu jalan untuk meniadakan eksposur panjang yang terus berlanjut yang diantisipasi
perusahaan adalah dengan mendapatkan utang dalam denominasi mata uang tersebut (matching).
Alternatif lain bagi perusahaan AS adalah menemukan pemasok bahan baku dan komponen di
Eropa sebagai pengganti perusahaan dari AS atau negara lain. Selain itu, perusahaan juga dapat
melakukan pengalihan mata uang (currency switching), yaitu perusahaan membayar pemasok luar
negeri dengan mata uang Euro.
2. Klausul perjanjian menyangkut mata uang: pembagian risiko
Metode alternatif untuk mengelola eksposur arus kas jangka pajang antar perusahaan adalah dengan
melakukan pembagian risiko (risk sharing). Ini merupakan perjanjian kontraktual, yaitu antara
pembeli dan penjual yang sepakat untuk berbagi atau memecah dampak pergerakan mata uang atas
pembayaran di antara kedua belah pihak. Perjanjian ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak
volatilitas dan pergerakan kurs nilai tukar yag tidak dapat diprediksi bagi kedua belah pihak.
3. Back-to-Back Loans
Back-to-back loan, yang juga dikenal sebagai parallel loan atau credit swap, terjadi ketika dua
perusahaan di dua negara berbeda mengatur untuk meminjam dalam mata uang satu sama lain
selama periode waktu tertentu. Pada tanggal pelunasan yang telah disepakati, kedua perusahaan
itu mengembalikan mata uang yang dipinjam. Swap (pertukaran) ini menimbulkan lindung nilai
tertutup (covered hedge) terhadap kerugian valuta asing, karena masing-masing perusahaan pada
bukunya sendiri, meminjam dalam mata uang yang sama yang akan dilunasinya nanti.
Ikatan Akuntan Indonesia 109