Page 122 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 122
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
Indikator Pendanaan 1. Mata uang luar negeri: Pendanaan utamanya
didenominasi dalam mata uang asing, dan dana
yang dihasilkan oleh operasi entitas luar negeri
cukup untuk menutup kewajiban utang saat ini dan
yang akan datang.
2. Mata uang perusahaan induk: Pendanaan utamanya
berasal dari perusahaan induk atau kewajiban lain
didenominasi mata uang lain, atau dana yang
dihasilkan dari kegiatan operasional entitas luar ne-
geri tidak cukup untuk menutup kewajiban utang saat
ini dan yang akan datang, tanpa adanya tambahan
dana atau investasi dari induk perusahaan.
Indikator Transaksi Antar Perusahaan dan Pengaturan 1. Mata uang luar negeri: Volume transaksi
Kerjasama intraperusahaan terbilang rendah dan tidak ada
keterkaitan operasi yang intensif antara entitas luar
negeri dan perusahaan induk.
2. Mata uang perusahaan induk: Volume transaksi
intraperusahaan terbilang tinggi dan terdapat
DOKUMEN
keterkaitan operasi yang intensif antara entitas luar
ne geri dan perusahaan induk.
Sejumlah negara, seperti AS, menentukan bahwa mata uang fungsional perusahaan anak luar negeri
harus ditentukan berdasarkan sifat dan tujuan perusahana anak. Untuk itu, terdapat dua metode dasar
yang umumnya digunakan untuk melakukan translasi atas laporan keuangan perusahaan anak luar negeri,
yaitu: IAI
1. Metode current rate (Kurs berlaku)
2. Metode temporal
Terlepas dari metode yang digunakan, metode translasi tidak hanya menentukan kurs nilai tukar
yang digunakan dalam pengukuran kembali pos-pos dalam laporan neraca dan laporan laba rugi, namun
juga menentukan saldo ketidakseimbangan yang diakui (yaitu mempengaruhi laba berjalan atau pos
cadangan ekuitas).
Metode current rate merupakan metode yang paling banyak digunakan saat ini, dan langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Aset dan liabilitas ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang berlaku.
2. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal pencatatan,
atau setidaknya menggunakan kurs rata-rata tertimbang selama periode tersebut.
3. Dividen (pembagian laba) ditranslasikan berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran.
4. Akun saham biasa dan modal disetor ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian translasi tidak dimasukkan dalam laba bersih
konsolidasi, melainkan dilaporkan secara terpisah dan dicatat pada pos cadangan modal terpisah (dalam
neraca) dengan nama Akumulasi Penyesuaian Translasi (cumulative translation adjustment – CTA).
Keuntungan terbesar menggunakan metode current rate adalah keuntungan atau kerugian akibat
translasi tidak diakui dalam laporan laba rugi, namun langsung diakui ke dalam pos cadangan, sehingga
dapat mengurangi volatilitas laba yang dilaporkan.
Ikatan Akuntan Indonesia 113