Page 54 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 54
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
6.8 Kebijakan Kredit (credit policy)
Merupakan prosedur perusahaan untuk menyeleksi pelanggan-pelanggan yang dapat atau tidak dapat
melunasi piutang nya. Terdapat lima faktor untuk mengevaluasi kebijakan kredit:
1. Efek terhadap pendapatan
Jika perusahaan menjual produknya secara kredit maka akan terdapat keterlambatan dalam
memperoleh pendapat an. Penjualan secara kredit dapat meningkatan penjualan produk dan
perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi.
2. Efek terhadap biaya
Perusahaan menjual barang secara tunai atau kredit tetap akan memerlukan biaya untuk memperoleh
atau memproduksi barang.
3. Biaya atas utang
Apabila perusahaan memberikan kredit maka perusahaan harus mengatur bagaimana untuk
mendanai piutang tesebut. Perusahaan harus memperhatikan biaya pinjaman jangka pendek dalam
memutuskan pemberian kredit.
4. Kemungkinan tak tertagih
Perusahaan harus menanggung risiko dari tidak tertagihnya piutang.
5. Diskon tunai
Perusahaan memperoleh penagihan piutang yang lebih rendah dari yang ditagihkan apabila
DOKUMEN
pelanggan membayar pada periode diskon.
6.9 Kebijakan Penagihan
IAI
Setelah aplikasi kredit disetujui maka perusahaan harus mengelola penagihan piutangnya dan
mengidentifikasi masalah yang timbul dalam penagihan.
Perusahaan harus memonitor penagihan piutang dengan cara:
1. Perusahaan memonitor piutang dengan menganalisis rata-rata hari penagihan piutang. Peningkatan
rata-rata hari piutang di luar target yang telah ditentukan harus dianalisis secara mendalam oleh
perusahaan.
2. Perusahaan juga dapat memonitor piutangnya dengan menggunakan Aging Schedule untuk
menentukan efektifitas kebijakan penagihan piutang perusahaan.
Perusahaan biasanya melakukan prosedur penagihan di bawah ini:
1. Mengirimkan pemberitahuan bahwa piutang pelanggan telah melewati jatuh tempo
2. Menelepon pelanggan
3. Memperkerjakan perusahaan jasa penagihan piutang
4. Menempuh jalur hukum
Ikatan Akuntan Indonesia 45