Page 24 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 24
SISTEM INFORMASI
DAN PENGENDALIAN INTERNAL
2.10 Keterbatasan Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Sistem informasi eksekutif bukanlah suatu sistem yang bebas dari keterbatasan, pada proses pengembangan
dan implementasi EIS mungkin mendapatkan kendala-kendala yang berasal dari sifat data akuntansi yang
ada. EIS dengan ketersediaan data dan kemampuan dapat membuat eksekutif lengah dengan data-data
kuantitatif ketika permasalahan sebenarnya berada pada isu-isu yang bersifat kualitatif.
Beberapa keterbatasan dalam sistem informasi eksekutif antara lain:
1. Masalah Keamanan
Masalah keamanan dapat terjadi apabila akses data lintas departemen tidak diatur secara baik,
sehingga dapat menimbulkan masalah baik terkait masalah password maupun akses data.
2. Keterkaitan Data Keuangan
Kadang data keuangan atau akuntansi yang sebelumnya ada tidak dirancang sesuai dengan kebutuhan
sistem informasi eksekutif, sehingga membuat data-data yang seharusnya ada untuk sistem EIS tidak
dapat diperoleh dan untuk itu diperlukan perbaikan-perbaikan data.
3. Informasi Eksekutif
Informasi yang ada dalam EIS didesain untuk kebutuhan senior eksekutif, sehingga ada beberapa
bagian dari perusahaan yang tidak dapat menggunakan sistem informasi eksekutif. Namun dapat
DOKUMEN
saja EIS memenuhi kebutuhan bagian atau level yang lain seperti manajer operasional, namun akan
menyebabkan fokus EIS bergeser dari senior eksekutif menjadi pemenuhan kebutuhan semua orang.
4. Drill Down dan Jenis Analisis Lainnya
Analisis drill down merupakan fitur yang sangat berguna dalam menganalisa data, namun fokus
terhadap data-data kuantitatif dapat menggeser fokus dari masalah yang mungkin lebih merupakan
isu-isu kualitatif. Sehingga EIS harus dilihat sebagai salah satu alat yang tersedia bagi eksekutif dalam
mendukung pengambilan keputusan. IAI
5. Pandangan Terintegrasi yang Terbatas (Limited Integrated View)
Pandangan terintegrasi yang disediakan EIS hanya terbatas pada ketersediaan data yang mampu
dikumpulkan oleh EIS, sehingga kemampuan EIS dalam memberikan pandangan terintegrasi akan
terganggu apabila database yang dapat dapat diakses oleh EIS terbatas pada sebagian kecil dari
database yang ada dalam perusahaan.
6. Keterlibatan Eksekutif
Eksekutif harus menjadi bagian integral dalam proses pengembangan EIS, atau kebutuhan maupun
kepentingan eksekutif tidak akan termasuk ke dalam EIS yang dibangun secara baik, namun pelibatan
eksekutif dalam pengembangan sistem informasi eksekutif bukanlah suatu hal yang mudah.
7. Dukungan Jaringan
Ketika EIS beroperasi dalam perusahaan yang menggunakan jaringan maka baik itu jaringan lokal
atau jaringan yang menghubungkan perusahaan diseluruh dunia, perusahaan bisa saja di hadapkan
pada aplikasi yang stabil yang dapat menghambat seluruh proses yang berjalan dalam perusahaan,
sehingga diperlukan dukungan tambahan untuk memastikan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.
8. Biaya
Biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan EIS tidaklah sedikit, sehingga cost and benefit analysis
perlu dikembangkan dan dijalankan dengan baik sebelum memutuskan untuk mengembangkan EIS.
Ikatan Akuntan Indonesia 15