Page 20 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 20
SISTEM INFORMASI
DAN PENGENDALIAN INTERNAL
dan jaringan komunikasi data untuk menampilkan data-data penting perusahaan kepada manajemen.
Implementasi EIS normalnya akan memasukkan fitur-fitur database dan penampilan data, selain itu EIS
juga akan menggunakan fitur-fitur pendukung pengambilan keputusan lainnnya seperti pengolah angka
dan memiliki fitur pengembangan aplikasi seperti bahasa pemograman generasi keempat.
2.4 Fitur Antarmuka Basis Data
1. Ketersediaan Basis Data
EIS mengakses informasi dari semua basis data yang tersedia dalam perusahaan termasuk produksi,
keuangan, konsumen dan pemasok, namun EIS juga dapat mengakses basis data eksternal yang
memberikan informasi mengenai industri maupun berita-berita bisnis kepada eksekutif.
EIS yang mengakses informasi dari luar perusahaan harus secara efektif menyaring data dengan
jumlah yang besar supaya EIS dapat efektif, beberapa alternatif dapat dijalankan oleh perusahaan
untuk dapat menyaring data-data ini, antara perusahaan dapat saja memiliki satu bagian khusus yang
tugasnya menyaring data-data dari eksternal sebelum data tersebut diintergrasikan kedalam EIS.
2. Basis Data Multi Dimensi
DOKUMEN
Agar EIS dapat menjadi EIS yang efektif, EIS harus dapat mengakses basis data yang dapat
diorganisasikan sedemikian rupa dan ditampilkan dalam bentuk multi dimensional. Bentukan multi
dimensi tersebut antara lain dengan menampilkan data-data mengenai penjualan yang dikelompokkan
menurut produk, jenis konsumen ataupun lokasi penjualan. Namun perlu diperhatikan bahwa
kemampuan EIS untuk dapat menampilkan pengelompokkan data atau dalam bentuk apapun sangat
IAI
tergantung dari struktur basis data yang ada dalam perusahaan, atau tergantung pada desain database
yang menjadi landasan atau sumber data dari EIS.
Sehingga sangat penting EIS memiliki kapasitas untuk dapat menggunakan sistem operasi yang
beraneka ragam dan mampu untuk menggunakan data dari sistem basis data yang berbeda, sistem
informasi saat ini sudah berubah dari sistem tertutup, berdasarkan vendor tertentu menjadi sistem
yang memiliki standar terbuka, yang dapat disediakan oleh berbagai macam vendor.
3. Ketepatan Waktu dari Data
EIS dapat menampilkan data yang paling mutakhir, namun kebutuhan ini tergantung dari keterkaitan
antara informasi dan waktu. Kadang proses batch yang dilakukan setiap malam sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan data yang paling mutakhir, ataupun ada jenis data yang cukup dimutakhirkan
setiap dua hari sekali atau sebulan sekali.
Namun pada tingkatan operasional manajer, informasi yang dibutuhkan adalah informasi real time,
sehingga EIS harus didesain untuk dapat memutakhirkan data secepat mungkin atau real time,
sehingga manajer operasional dapat memanfaatkan data-data ataupun informasi dalam EIS untuk
memperbaiki proses produksi, misalnya untuk menentukan mempercepat jadwal perawatan mesin,
apabila ternyata informasi yang diberikan oleh EIS menunjukkan tren yang menurun dalam kualitas
produksi.
Ikatan Akuntan Indonesia 11