Page 119 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 119
“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara
yang jujur. sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berkhianat” (QS Al Anfal (8):59).
Sedangkan ulama fiqih menyatakan bahwa suatu akad dapat berakhir (Khiyar)
apabila terjadi hal-hal seperti berikut (Zaidan, 2008):
1. Berakhir masa berlaku akad itu, apabila akad itu memiliki tenggang waktu.
2. Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad, apabila akad itu mengikat.
3. Dalam suatu akad yang bersifat mengikat, akad dapat berakhir apabila:
a. Akad itu fasid
b. Berlaku khiyar syarat, khiyar ‘aib
c. Akad itu tidak dilaksanakan oleh satu pihak yang berakad
d. Telah tercapai tujuan akad itu secara sempurna
4. Wafat salah satu pihak yang berakad.
Sedangkan menurut Ahmad Azhar Basyir, di dalam buku Asas-asas Hukum
Muamalat, Berakhirnya akad karena dua hal, yang pertama akad berakhir apabila
telah tercapai tujuannya, misalnya dalam jual beli akad berakhir apabila barang
telah berpindah milik kepada pembeli dan harganya telah menjadi milik penjual.
Kedua akad berakhir apabila terjadi fasakh atau berakhir waktunya. Fasakh terjadi
karena sebab-sebab sebagai berikut (Basyir, 1993):
1. Difasakh karena adanya hal-hal yang tidak dibenarkan Syara’, seperti yang
disebutkan dalam akad rusak; misalnya jual beli barang yang tidak memenuhi
syarat kejelasan.
2. Karena adanya khiyar; baik khiyar rukyat, cacat, syarat, atau majlis.
3. Karena salah satu pihak dengan persetujuan pihak lain membatalkan, Fasakh
cara ini disebut Iqalah.
4. Karena kewajiban yang ditimbulkan oleh adanya akad tidak dipenuhi oleh
115 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH