Page 117 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 117

4.    Khiyar ‘Aib (adanya cacat pada barang), yaitu hak yang dimiliki ‘Aqidain’
                             untuk  tetap  melangsungkan  atau  membatalkan  jika  ditemukan  cacat  pada

                             barang, tetapi pihak lain tidak memberitahukanya.

                        5.    Khiyar  Ru’yat  (Melihat),  yaitu  hak  untuk  melanjutkan  atau  membatalkan

                             ketika objek akad tidak ada ditempat, akan tetapi objek akad sudah pernah

                             dilihatnya dalam batas waktu yang memungkinkan telah terjadi perubahan
                             pada objek akad tersebut. Konsep ini dikemukakan oleh fuqaha Hanafiyah,

                             Malikiyah, Hanabilah dan Dhahiriyah dalam hal benda yang ghaib (tidak ada

                             ditempat) atau benda yang belum pernah diperiksa.

                        6.    Khiyar Naqd (Pembayaran), yaitu jika pihak yang melakukan jual beli dengan

                             ketentuan pihak pembeli tidakdapat melunasi pembayaran, atau pihak penjual
                             tidak  menyerahkan  barang  dalam  batas  waktu  tertentu,  maka  pihak  yang

                             dirugikan berhak untuk mambatalkan atau melanjutkan akad tersebut.




                        (6)  AKHIR AKAD

                        Akad dapat berakhir dengan sebab pembatalan, meninggal dunia, atau tidak adanya
                        izin  dalam  akad  yang di  mauqufkan (ditangguhkan). Akad  yang berakhir sebab

                        pembatalan adalah akad  yang tergantung pada  asalnya seperti  yang didalamnya
                        terdapat  khiyar atau  yang dikiaitkan dengan masa mendatang seperti ijarah dan

                        qardh  yang  telah  disepakati  batas  waktunya,  tapi  sebelum  batas  waktu  tersebut

                        habis akadnya dibatalkan. Pada akad ghairu lazim, kedua pihak mempunyai hak
                        yang sama untuk membatalalkan akad, meskipun tanpa sepengetahuan pihak lain

                        yang  bersangkutan.  Sedangkan  pada  akad  lazim,  pembatalan  akad  dapat
                        dikarenakan beberapa sebab: ketika akad rusak, adanya khiyar, adanya pembatalan

                        akad, keadaan  yang tidak memungkinkan untuk  melaksanakan akad, dan ketika
                        masa akad sudah berakhir.







                        113 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122