Page 15 - MODUL LEVEL DASAR AKUNTANSI KEUANGAN
P. 15
(4) Frekuensi perubahan IFRS
IASB sering melakukan revisi atas standar yang dikeluarkannya. Setiap standar
akuntansi perlu dipahami secara jelas sebelum diterapkan. Penyusunan laporan
keuangan, auditor, dan pengguna laporan keuangan perlu waktu yang cukup untuk
memahami suatu standar akuntansi. Dengan adanya frekuensi perubahan yang cukup
cepat, maka menimbulkan tantangan dalam penerapannya.
Tabel 1.1 Beberapa tahapan penting dalam proses konvergensi IFRS di Indonesia
Tahun Kegiatan
1994 Harmonisasi Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dengan IAI oleh
Komite Prinsip Akuntansi Idonesia (KPAI). PAI berganti nama
menjadi PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan
KPAI berganti nama DSAK (Dewan Standar Akuntansi
DOKUMEN
Keuangan). Mulai mengadopsi KDPPLK (Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan) yang diambil dari
Conceptual Framework IAS.
2004 Ketua IAI mengumumkan rencana pengadopsian IFRS pada tahun
2008 IAI
2006 Merevisi target pengadopsian menjadi tahun 2010
2008 Merevisi target pengadopsian menjadi tahun 2012
Juli 2009 Ketua DSAK mengubah istilah adopsi ke konvergensi dan
mengklarifikasi target konevrgensi pada tahun 2012 dan
mengadopsi IFRS sejak tahun 2009.
1 Jan 2012 Konvergensi IFRS tahap 1 berdasarkan IFRS versi 1 Januari 2009
mulai berlaku di Indonesia
2013 Ketua DSAK mengumumkan konvergensi IFRS tahap 2 yang
akan berlaku tahun 2015 dengan mengurangi kesenjangan antara
IFRS dan PSAK menjadi 1 tahun.
1 Jan 2015 Konvergensi IFRS tahap 2 berdasarkan IFRS versi 1 Januari 2014
7