Page 110 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 110

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            10.9.4 Anggaran Biaya Overhead Pabrik

            Biaya overhead pabrik merupakan kumpulan dari biaya-biaya produksi yang bersifat tidak langsung. Dalam
            kaitannya dengan penyusunan anggaran, kumpulan dari biaya overhead pabrik rata-rata  tidak dapat dibuat
            standar kuantitasnya, walaupun standar harganya bisa dibuat. Contohnya, akan sulit bagi perusahaan
            untuk menentukan banyaknya kilowatt hour (kwh) yang dibutuhkan untuk membuat satu unit baju lengan
            panjang ataupun baju lengan pendek, meskipun standar harga listrik per kwh dapat dibuat perusahaan.
            Karena standar kuantitas untuk biaya ini tidak dapat dibuat, penyusunan anggaran biaya overhead pabrik
            tidak dapat secara langsung dikaitkan dengan anggaran produksi. Akibatnya, penyusunan anggaran biaya
            overhead pabrik biasanya dilakukan dengan metode incremental budgeting. Hasil dari penyusunan anggaran
            dengan metode tersebut dapat dilihat pada gambar 10.8.


                                      Gambar 10.8: Anggaran Biaya Overhead Pabrik


                                                    PT Selamat Berjaya
                                            Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)
                                      Untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 20x3
                                                    (dalam 000 Rupiah)

                                              Kuartal      Kuartal      Kuartal      Kuartal      Total
                               DOKUMEN
                                                            II
                                                                         III
                                                                                      IV
                                                I
             Biaya Bahan Mentah Tidak Langsung  Rp  475.000  Rp  500.000  Rp  525.000  Rp  550.000  Rp  2.050.000
             Biaya Buruh Tidak Langsung        835.000      850.000      875.000      890.000     3.450.000
             Biaya Listrik untuk Pabrik        435.000      450.000      475.000      495.000     1.855.000
             Biaya Makan Buruh Pabrik          120.000      125.000      130.000      135.000      510.000
             Biaya Penyusutan Mesin            725.000      725.000      725.000      725.000     2.900.000
             Biaya Penyusutan Gedung Pabrik    325.000 IAI               325.000      325.000     1.300.000
                                                            325.000
             Biaya Asuransi                     75.000       75.000       75.000       75.000      300.000
             Biaya Pemeliharaan Mesin           70.000       72.000       75.000       77.000      294.000
             Biaya Pemeliharaan Kebersihan      40.000       41.000       42.000       43.000      166.000
             Biaya Overhead Pabrik Lain-lain    25.000       26.000       30.000       30.000      111.000
             Total Biaya Overhead Pabrik (BOP)  Rp  3.125.000  Rp  3.189.000  Rp  3.277.000  Rp  3.345.000  Rp  12.936.000



            Perbedaan antara gambar 10.8 dengan penyusunan anggaran biaya sebelumnya adalah, penyusunan
            anggaran biaya  overhead pabrik tidak terkait langsung dengan anggaran produksi. Hal ini berakibat,
            biaya ini tidak dapat secara otomatis disesuaikan bila terjadi perubahan output produksi yang dihasilkan,
            sehingga penyusunan anggaran dengan cara seperti ini kurang sesuai untuk kondisi lingkungan perusahaan
            yang cepat berubah.  Sebagian besar beban penjualan, administrasi dan umum juga merupakan biaya tidak
            langsung, sehingga cara penyusunan anggarannya juga mempergunakan incremental budgeting.


            10.9.5 Activity Based Budgeting
            Karena penyusunan anggaran dengan cara ini tidak sebaik dengan penyusunan anggaran dengan
            mempergunakan standar, maka muncul upaya untuk membuat biaya-biaya ini juga dapat disusun dengan
            mempergunakan standar.  Caranya adalah dengan mempergunakan konsep  activity  based  budgeting
            (ABB). Dalam konsep ini, biaya-biaya yang tidak dapat dibuat standarnya secara langsung akan dibuatkan
            standarnya melalui aktivitas. Gambar 10.9 memperlihatkan cara penyusunan anggaran  mempergunakan
            metode ABB, dengan ilustrasi aktivitas inspeksi barang jadi.







     102     Ikatan Akuntan Indonesia
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115