Page 106 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 106

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            Seperti terlihat dalam gambar 4, anggaran produksi disusun berdasarkan unit terjual yang terdapat pada
            anggaran penjualan. Jika anggaran penjualan tidak dibuat secara rinci, maka anggaran produksi tidak akan
            bisa dibuat. Untuk perusahaan dagang, anggaran produksi akan diganti dengan anggaran pembelian barang
            dagang, sedangkan untuk perusahaan jasa tidak ada anggaran produksi mapupun pembelian.




            10.9  Anggaran Biaya


            Penyusunan anggaran biaya perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

            1.   Penyusunan anggaran biaya produksi, seperti biaya bahan mentah langsung, biaya buruh langsung,
                 dan biaya overhead pabrik, yang disusun berdasarkan output dalam anggaran produksi
            2.   Penyusunan anggaran biaya periode, seperti biaya umum, administrasi, dan penjualan, yang disusun
                 berdasarkan anggaran penjualan.

            Cara penyusunan anggaran biaya dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

            1.   Mempergunakan standar, konsep ini akan dibahas secara spesifik dalam bagian berikutnya.
            2.   Incremental budget, dalam konsep ini perusahaan akan melakukan ekstrapolasi dari angka anggaran
                 dan realisasi pada periode sebelumnya. Angka tersebut kemudian digabungkan dengan asumsi-asumsi
                               DOKUMEN
                 yang dibuat mengenai periode anggaran, untuk mendapatkan jumlah biaya yang akan dianggarkan
            3.   Zero Based Budgeting, konsep ini menganggap bahwa  incremental budgeting memiliki kelemahan
                 utama, yaitu menggantungkan pada angka-angka anggaran dan realisasi pada periode sebelumnya,
                 padahal angka-angka tersebut belum tertentu mencerminkan angka yang effisien. Karena itu dalam
                 konsep ini, anggaran-anggaran yang dibuat pada periode sebelumnya dianggap sama sekali tidak ada,
                                                     IAI
                 dan perusahaan menyusun anggaran dari nol, yaitu seolah-olah perusahaan baru berdiri. Kelemahan
                 penyusunan anggaran ini adalah memakan waktu yang lama.
            4.   Kaizen Budget, merupakan anggaran yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan Jepang,
                 dan biasanya dikaitkan dengan siklus hidup dari suatu produk. Kaizen berarti perbaikkan yang
                 berkelanjutan. Dalam anggaran ini, untuk mengantisipasi harga produk yang cenderung semakin
                 menurun seiring dengan siklus hidup produk tersebut, maka biaya-biaya yang dianggarkan untuk
                 produk tersebut harus terus menerus dieffisienkan, agar produk tersebut terus dapat dijual dengan
                 menguntungkan
            5.   Activity Based Budgeting, dalam konsep ini anggaran disusun berdasarkan aktivitas-aktivitas yang
                 dilakukan perusahaan. Konsep ini akan dibahas lebih rinci pada bagian lain dalam modul ini.

            10.9.1 Penyusunan Anggaran dengan Mempergunakan Standar
            Saat ini perusahaan menghadapi keadaan yang tidak pasti, yang menyebabkan asumsi-asumsi yang dibuat
            waktu perusahaan menyusun anggaran, kemungkinan besar tidak realistis lagi. Hal ini menyebabkan
            perusahaan harus bisa menyusun anggaran yang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan perubahan
            lingkungan tersebut. Supaya hal tersebut terjadi, maka semua anggaran biaya yang dibuat perusahaan harus
            dikaitkan dengan anggaran penjualan atau anggaran produksi perusahaan, yaitu dengan membuat standar.
            Ada dua standar yang harus dibuat perusahaan, yaitu standar kuantitas (quantity standard) dan standar
            harga  (price standard).  Standar  harga  inilah  yang  akan  dipakai  untuk  menghubungkan  anggaran  biaya
            dengan unit yang akan diproduksi atau dijual perusahaan.












     98      Ikatan Akuntan Indonesia
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111