Page 108 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 108
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
Gambar 10.6: Anggaran Biaya Buruh Langsung (Biaya Variabel)
PT Selamat Berjaya
Anggaran Biaya Buruh Langsung
Untuk Tahun Anggaran yang Berakhir 31 Desember 20x3
(dalam 000 Rupiah)
Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal
I II III IV Total
Unit Produksi 102.000 122.000 142.000 162.000 528.000
Standar Pemakaian Buruh Langsung 5 5 5 5 5
Anggaran Pemakaian Buruh Langsung 510.000 610.000 710.000 810.000 2.640.000
Standar Tarif Buruh Langsung Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10
Anggaran Biaya Buruh Langsung Rp 5.100.000 Rp 6.100.000 Rp 7.100.000 Rp 8.100.000 Rp 26.400.000
Namun demikian, dalam kenyataanya saat ini biaya buruh langsung bukan merupakan biaya variabel lagi,
namum merupakan biaya tetap. Biaya buruh bisa dikatakan langsung, karena biaya buruh tersebut dapat
ditelusuri dengan akurat pada masing-masing produknya, tapi biaya buruh langsung tersebut merupakan
biaya tetap, karena berapapun unit produksi yang dibuat perusahaan (selama masih dalam kapasitas), maka
DOKUMEN
biaya buruh langsung akan tetap sama. Dengan demikian, penyusunan anggaran biaya buruh langsung yang
berifat tetap akan menjadi lebih sederhana, yaitu mengalikan jumlah buruh langsung dengan biaya gaji yang
dibayarkan perusahaan per bulan. Permasalahannya, adalah apakah jumlah buruh langsung yang dimiliki
perusahaan tersebut memang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Bisa saja jumlah buruh langsung
IAI
yang dimiliki berlebih sehingga menimbulkan ketidak-effisienan dalam perusahaan. Untuk mengetahui
apakah perusahaan memiliki kelebihan buruh langsung atau tidak, maka sekali lagi diperlukan standar
kuantitas jam buruh langsung untuk memproduksi satu unit barang. Selain itu diperlukan penerapan konsep
teori kapasitas yang telah dipelajari dalam modul 2. Dalam gambar 10.7, diperlihatkan hasil penyusunan
anggaran biaya buruh langsung, dengan mengasumsikan biaya tersebut adalah biaya tetap.
100 Ikatan Akuntan Indonesia