Page 136 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 136
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
BAB XII
SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK TERINTEGRASI
12.1 Latar Belakang
Dalam modul sebelumnya, telah dijelaskan mengenai konsep four levers of control sebagai salah satu cara
untuk membuat orang-orang bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan. Salah satu elemen
dalam four levers of control adalah diagnostic control system, dimana perusahaan mempergunakan control
system tersebut untuk memonitor perkembangan pelaksanaan strateji dan pencapaian tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Salah satu alat yang dapat dipergunakan sebagai diagnostic control system adalah
balanced sccorecard.
12.2 Alasan Pentingnya Balanced Scorecard bagi Perusahaan
Balanced scorecard merupakan sekumpulan pengukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari
DOKUMEN
strateji dan tujuan perusahaan. Dalam balanced scorecard pengukuran kinerja tidak lagi hanya dilihat
dari tolok ukur yang bersifat finansial, seperti yang telah dibahas dalam modul sebelumnya, namun juga
memasukkan tolok ukur yang bersifat non keuangan. Terdapat paling tidak dua alasan utama mengapa
tolok ukur yang bersifat keuangan tidak cukup. Pertama, tolok ukur keuangan rata-rata merupakan lag
measurement. Lag measurement adalah tolok ukur yang mencerminkan hasil akhir yang ingin dicapai,
IAI
sehingga jika perusahaan hanya mengukur pencapaian hasil keuangan, maka tolok ukur perusahaan
merupakan sekumpulan tolok ukur untuk melihat hasil yang ingin dicapai tanpa melihat ara untuk
mencapainya. Balanced scorecard yang baik seharusnya memiliki keseimbangan antara tolok ukur yang ingin
dicapai (lag measurement) dengan tolok ukur untuk memonitor cara penyampaiannya (lead measurement).
Alasan kedua adalah pengukuran bersifat keuangan hanya dapat dimonitor untuk manajer-manajer tingkat
atas (top managment), sedangkan untuk manajemen tingkat menengah dan tingkatan dibawahnya akan
sulit dimonitor pekerjaannya hanya berdasarkan tolok ukur keuangan saja. Misalkan, pengukuran kinerja
keuangan tidak bermasalah untuk memonitor kinerja dari seorang CEO, namun jika seorang manajer bdang
sumber daya manusia hanya dimonitor pekerjannya dari sisi keuangan, misalkan keberhasilan manajer
untuk mengeluarkan biaya dibawah yang dianggarkan, maka esensi pekerjaan dari bidang tersebut malahan
tidak termonitor dengan baik.
Pengukuran kinerja perusahaan dengan mempergunakan konsep balanced socrecard akan dibagi menjadi
empat perspektif, yaitu:
1. Perspektif keuangan (Financial perspective)
2. Perspektif pelanggan (Customer perspective)
3. Perspektif internal bisnis (Internal business perspective)
4. Perpsektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and growth perspective)
Namun demikian, sebelum balanced scorecard dibuat, perusahaan terlebih dahulu harus membuat peta
strategi (strategy map). Peta strategi merupakan bentuk gambar dari strateji perusahaan. Biasanya dokumen
rencana jangka panjang perusahaan adalah dokumen yang hanya terdiri dari kata-kata saja, yang terkadang
membuat orang sulit untuk memahami inti dari strateji perusahaan. Padahal, strategi merupakan ilmu yang
diturunkan dari ilmu perang, dan hampir semua jendral menerangkan strateji perang pada prajuritnya
128 Ikatan Akuntan Indonesia