Page 142 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 142
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
12.10 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini mengukur kesiapan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan yang merupakan tujuan stratejik dalam perspektif internal bisnis. Kesiapan sumberdaya yang
dimiliki perusahaan tersebut dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu:
1. Kesiapan sumberdaya manusia (human capital)
2. Kesiapan sistem informasi (information capital)
3. Kesiapan organisasi (organization capital)
Tolok ukur yang dipakai untuk mengukur kesiapan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan adalah
human capital readiness. Untuk menghitung tolok ukur ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
1. Menentukan strategic job families. Strategic job families merupakan posisi-posisi kunci yang terdapat
dalam perusahaan yang akan menentukan tercapai atau tidaknya tujuan stratejik yang terdapat pada
perspektif proses internal bisnis.
2. Setelah strategic job families ditentukan, langkah berikutnya adalah menetapkan kriteria keahlian
(skills), pengetahuan (knowledge), dan nilai (values) yang dibutuhkan oleh masing-masing orang
yang menduduki posisi tersebut agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
3. Hasil perbandingan antara keahlian, pengetahuan, dan nilai yang dibutuhkan dengan yang saat ini
benar-benar dimiliki orang yang menduduki posisi tersebut merupakan nilai dari human capital
DOKUMEN
readiness (kesiapan sumberdaya manusia).
Jika hasil dari tolok ukur human capital readiness masih rendah, maka perusahaan harus merancang
program-program khusus, seperti pelatihan, rekrutmen, on the job training, dan sebagainya untuk mencapai
target human capital readiness.
IAI
Prinsip yang sama juga dapat diberlakukan untuk mengukur kesiapan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan. Tolok ukur information capital readiness mengukur kesiapan sistem informasi yang dimiliki
perusahaan untuk menunjang kelancaran kegiatan-kegiatan yang merupakan tujuan stratejik dalam perspektif
internal bisnis perusahaan. Sistem informasi yang selaras amat diperlukan, karena agar orang-orang yang ada
dalam perusahaan (human capital) dapat bekerja dengan baik, maka human capital tersebut harus ditunjang
dengan sistem informasi yang selaras. Langkah-langkah untuk mengukur information capital readiness pada
dasarnya sama dengan yang dilakukan untuk mengukur human capital readiness, yaitu:
1. Menentukan sistem informasi yang dibutuhkan untuk membantu orang-orang yang menduduki
posisi strategic job families, agar mereka dapat melakukan tugas mereka dengan baik. Pada dasarnya
terdapat tiga jenis sistem informasi yang dapat membantu orang-orang tersebut dalam melaksanakan
tugas mereka, yaitu (a) transactional application, yang merupakan sistem informasi yang bertujuan
untuk mempercepat dan membuat lebih akurat system pencatatan perusahaan, (b) analytical
application, yang merupakan sistem yang akan menghasilkan informasi yang dapat dipakai sebagai
dasar analisis perusahaan, dan (c) transformational application, yang merupakan sstem informasi
yang dibutuhkan karena perusahaan mengubah strateji usahanya.
2. Information capital readiness dihitung dengan memperbandingkan antara sistem informasi yang
seharusnya dimiliki dengan sistem informasi yang saat ini dimiliki perusahaan.
Organizational capital mengukur kesiapan organisasi secara keseluruhan dalam menjalankan semua tujuan
stratejik yang sudah ditetapkan perusahaan. Terdapat lima komponen untuk mengukur kesiapan organisasi
tersebut, yaitu:
134 Ikatan Akuntan Indonesia