Page 144 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 144

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







                  strateji dan mencapai tujuannya. Selain itu fungsi dari tolok ukur adalah sebagai umpan balik (feed
                  back) mengenai hasil actual dari kegiatan perusahaan. Untuk itu, tolok ukur yang dimiliki perusahaan
                  harus sesering mungkin dapat diperbaharui. Up date tolok ukur dapat sering dilakukan apabila data
                  untuk menyusun tolok ukur tersebut mudah didapat.
            4.    Relevan (relevant), relevan berarti angka-angka yang terdapat dalam tolok ukur merupakan angka
                  yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Ada beberapa tolok ukur yang angka hasil akhirnya
                  merupakan angka rata-rata dari beberapa factor yang diukur (seperti dalam tolok ukur tingkat
                  kepuasan pelanggan), yang menyebabkan angka-angka tersebut bisa saja tidak mencerminkan
                  keadaan sesungguhnya.
            5.    Seimbang (counter balanced), tolok ukur seringkali dapat memberikan perilaku negatif terhadap
                  orang yang terkait dengan tolok ukur tersebut. Terkadang mereka akan melakukan segala macam
                  cara, termasuk didalamnya yang sebenarnya merugikan perusahaan, untuk dapat mencapai angka
                  yang terdapat dalam tolok ukur tersebut. Karena itu, dampak negatif dari suatu tolok ukur seharusnya
                  dipikirkan, dan jika dibutuhkan maka harus dibuat tolok ukur lainnya untuk menetralkan effek
                  negative dari tolok ukur yang pertama. Misalkan, tolok ukur peningkatan pendapatan dapat
                  menyebabkan orang-orang yang ada dalam perusahaan berusaha untuk menjual produknya tanpa
                  memikirkan kapan hasil penjualan dapat ditagih. Karena itu, tolok ukur peningkatan pendapatan
                  harus diseimbangkan dengan tolok ukur rarta-rata waktu penagihan piutang.
            6.    Mudah dimengerti, tolok ukur akan dipakai oleh seluruh orang dalam perusahaan, karena itu sedapat
                  mungkin dicara tolok ukur yang mudah dimengerti oleh semua orang. Misalkan dalam perspektif
                  keuangan, tolok ukur economic value added lebih sulit dimengerti dibandingkan dengan return on
                  equity.      DOKUMEN
            7.    Memiliki pengertian yang sama (common definition), tolok ukur yang dipilih harus memiliki
                  pengertian yang sama bagi semua orang yang ada dalam perusahaan. Misalkan tolok ukur yang
                  sederhana seperti pengiriman tepat waktu, apakah yang disebut dengan pengiriman tepat waktu?,
                                                     IAI
                  apakah dalam hitungan hari, ataukan dalam hitungan jam?. Karena itu perusahaan harus memubat
                  perumusan yang jelas untuk setiap tolok ukur yang dimilikinya, sehingga setiap orang memiliki
                  pengertian yang sama.
            Setelah peta strategi dan balanced scorecard tingkatan perusahaan selesai dibuat, maka langkah berikutnya
            adalah menurunkan peta strategi dan balanced scorecard tersebut pada tingkatan berikutnya. Proses tersebut
            dengan cascading the scorecard. Cara untuk melakukan cascading atau penurunan tersebut akan dibahas
            pada modul berikutnya.


































     136     Ikatan Akuntan Indonesia
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149