Page 155 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 155
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
absolute performance. Orang yang memiliki stock option plan akan dapat membeli saham perusahaan
dengan suat harga tertentu, misalnya Rp1.000 per lembar. Jika BOD perusahaan dapat bekerja
dengan baik dan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.500 per lembar, maka orang yang
memiliki stock option tersebut akan dapat membeli saham yang harga pasanya Rp1.500 dengan harga
Rp1.000 per lembar.
2. Kinerja yang diperbandingkan dengan suatu rencana tertentu (performance relative to some plan).
Dalam model ini, kinerja seseorang akan dibandingkan dengan target-target yang sudah didtetapkan
dalam rencana perusahaan, seperti target dalam anggaran maupun target dalam KPI yang terdapat
pada balanced scorecard.
3. Perbandingan kinerja relatif (relative performance). Dalam konsep ini kinerja seseorang atau
departemen atau perusahaan diperbandingkan dengan kinerja dari suatu kemopok tertentu.
Misalkan, dalam hal ini sistem insentif akan diberikan pada BOD apabila dapat membuat perusahaan
dapat mencapai posisi pangsa pasar nomor satu di Indonesia.
Kelebihan dari sistem insentif yang didasarkan pada kinerja relatif dibandingkan dengan sistem insentif
yang didasarkan pada suatu rencana tertentu adalah:
1. Target dari suatu rencana tertentu disusun berdasarkan asumsi saat membuat rencana tersebut.
Dalam pelaksanaannya, target-target tersebut mungkin tidak realistis lagi. Jika angka target tersebut
ternyata terlalu rendah dibandingkan dengan kondisi saat ini, maka walaupun target tercapai, hal
DOKUMEN
tersebut tetap belum tentu mencerminkan kinerja yang baik dari orang tersebut. Hal yang sama terjadi
juga pada saat kebalikannya. Relative performance dapat mengurangi distorsi tersebut, karena jika
perbandingan kinerja dilakukan terhadap perusahaan lain misalnya, maka misalkan dalam keadaan
ekonomi yang lesu, maka posisi tingkat penjualan nomor satu di industri masih akan bisa tercapai,
meskipun jika diukur secara absolut target tersebut tidak tercapai.
IAI
2. Jika insentif didasarkan pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya, maka ada kecenderungan
orang tersebut untuk menyesuaikan kinerja aktual dengn target yang telah ditetapkan. Misalkan
jika departemen penjualan diberikan target peningkatan penjualan sebesar 10%, maka meskipun
departemen tersebut sebenarnya dapat memperoleh peningkatan penjualan lebih dari 10%,
namun mereka hanya berusaha untuk memenuhi target penjualan tersebut. Hal ini disebakan, jika
departemen tersebut dapat mencapai nya. Terlebih lagi, seringkali sistem insentif perusahaan hanya
akan memberi bonus yang sama untuk kinerja yang melebihi suatu target tertentu.
Namun pada kenyataannya, sistem insetif yang didasarkan pada kinerja relatif sulit untuk diterapkan, karena
masalah data yang dibutuhkan. Selama informasi perbandingan yang diperlukan adalah kinerja keuangan,
maka informasi perandingan tersebut tidak akan terlalu sulit untuk didapatkan. Tapi, jika informasi yang
dibutuhkan adalah informasi non-keuangan, informasi-informasi tersebut sulit untuk didapatkan. Karena
itu perbandingan yang paling mudah dilakukan adalah perbandingan antar unit yang ada dalam perusahaan,
misalkan perbandingan kinerja relatif dari cabang-cabang daru sebuah bank.
Kelemahan lainnya adalah, sering sekali sulit untuk mencari perbandingan yang setara, karena masing-
masing perusahaan atau unit perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda. Misalkan, sebuaah bank
ingin melakuan perbandingan relatif target-target keuangan yang dicapai oleh cabang-cabang dari bank
tersebut. Permasalahannya adalah cabang tersebut berada didaerah yang berbeda-beda yang menyebabkan
kemampuan cabang untuk menggaet nasabah juga berbeda-beda.
Kompensasi berupa insentif tersebut tidak dapat diterapkan dalam semua kondisi ataupun semua
organisasi. Biasanya konsep ini diterapkan dalam konteks desentralisasi, dimana orang-orang yang bekerja
didalam perusahaan diberikan wewenang untuk melakukan pengambian keputusan dalam menghadapi
situasi tertentu. Jika keputusan yang diambil tepat dan target tercapai, maka insentif akan diberikan. Untuk
organisasi atau pekerjaan tertentu yang menitikberatkan pada pelaksanaan prosedur yang telah dibuat
Ikatan Akuntan Indonesia 147