Page 156 - Modul CA - Akuntansi Manajemen Lanjutan (Plus Soal)
P. 156

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN







            organisasi, maka insentif seperti ini kurang tepat untuk diberikan. Misalkan, untuk orang-orang yang
            bekerja di pemerintahan, orang-orang tersebut dituntut untuk menjalankan kebijakan dan SOP yang telah
            ditetapkan. Mereka tidak dituntut untuk bertindak kreatif, mereka hanya dituntut untuk bekerja sesuai
            dengan SOP yang ada. Organisasi-organisasi tersebut berpendapat, jika SOP dilaksanakan dengan baik,
            maka hasil akhir yang diperoleh juga baik. Permasalahannya, apakah organisasi akan memberikan insentif
            apabila pegawainya melakukan kegiatan mereka berdasarkan SOP? Jawabannya adalah tidak. Semua orang
            dalam organisasi tersebut dituntut untuk bekerja sesuai dengan SOP yang ada, jadi tidak ada insentif yang
            diberikan karena mereka patuh terhadp SOP, namun jika mereka tidak menjalankan SOP tersebut, maka
            ada punishment yang akan diberikan.

            Dari penjelasan yang telah diberikan, maka terlihat bahwa sistim insentif ini lebih baik dikaitkan dengan
            suatu KPI tertentu. Dalam modul mengenai  balanced scorecard telah dibahas mengenai ssyarat-syarat
            penyusunan KPI yang baik. Namun, jika KPI tersebut akan dikaitkan dengan insentif, maka terdapat
            satu persyaratan tambahan yaitu KPI tersebut harus dapat dikendalikan (controllable). KPI yang bersifat
            uncontrollable tidak akan mencerminkan kinerja dari orang atau organisasi tersebut. Misalkan, jarang sekali
            perusahaan mempergunakan KPI harga saham untuk menilai kinerja dari direksi perusahaan tersebut.
            Hal ini disebabkan karena harga saham adalah sesuatu yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh
            perusahaan. Bisa saja terjadi perusahaan sudah mencapai target profitnya, namun karena kondisi negara atau
            dunia tiba-tiba berubah (misalkan FED menaikkan suku bunga), maka sesuatu yang dilakukan oleh negara
            lain dapat memberikan dampak negatif terhadap harga saham perusahaan di Indonesia. Karena itu kinerja
                               DOKUMEN
            keuangan yang sering dipakai untuk penilaian kinerja adalah KPI yang benar-benar dapat dikendalikan
            perusahaan, seperti laba bersih, return on equity (ROE), return on capital employed (ROCE), dan sebagainya.




                                                     IAI
            14.4  Bentuk-Bentuk Sistem Kompensasi Perusahaan


            Bentuk-bentuk sistem kompensasi perusahaan antara lain adalah:

            1.    Cash bonus
            2.    Profit sharing
            3.    Gain sharing
            4.    Stock option

            Cash bonus merupakan skema pembagian insentif yang telah ditetapkan sebelumnya jika target yang
            ditetapkan dapat tercapai. Misalkan jika perusahaan dapat mencapai target yang ditentukan maka total
            bonus yang dibagikan adalah dua kali gaji, namun jika hasil yang diperoleh adalah 20% diatas target, maka
            bonus total bonus yang dibagikan adalah tiga kali gaji.  Cara ini menentukan besarnya total bonus yang akan
            dibagikan pada karyawan. Total bonus ini kemudian akan dibagikan berdasarkan kinerja dari departemen,
            kelompok, ataupun individu.

            Penentuan total bonus dalam profit sharing dilakukan berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan. Dalam
            model ini, yang harus ditentukan adalah berapa bagian dari laba perusahaan yang dapat dinikmati oleh
            pegawai, rumus untuk membagi laba tersebut, siapa orang-orang yang berhak untuk mendapatkannya,
            dan juga rumus untuk membagi kompensasi tersebut pada masing-masing pegawai. Salah satu cara yang
            dapat dipakai adalah dengan model residual income atau economic value added. Dalam model tersebut, laba
            operasi atau laba bersih akan dikurangi dengan bagian laba yang mencerminkan hak minimal dari pemegang
            saham (required rate of return atau WACC).  Hasil residual income atau EVA yang positif mencerminkan
            perusahaan menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari yang dipersyaratkan pemegang saham. Jumlah residual
            income ataupun EVA ini yang akan dijadikan dasar untuk melakukan profit sharing.







     148     Ikatan Akuntan Indonesia
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161