Page 39 - MODUL LEVEL DASAR ASURANS DAN SISTEM INFORMASI
P. 39
terhindar kemungkinan dari kecurangan (fraud), kesalahan manusia (human error),
salah saji (mistatement)
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System), yaitu sistem informasi yang
mendukung perencanaan, pengendalian, dan proses transaksi untuk mencapai aktivitas
pemasaran seperti penjualan, iklan dan promosi. Pada jaman modern, sistem informasi ini
disebut Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management), yaitu suatu
sistem informasi strategi yang fokus pada pelanggan (customer-focused) atau pelanggan
sebagai motor (customer-driven).
Sistem informasi Produksi/Operasi (Manufacturing Information System) adalah sistem
informasi yang mendukung aktivitas produksi atau operasi meliputi perencanaan,
pengendalian dan pencapaian proses manufaktur. Sistem aplikasi yang termasuk dalam
sistem informasi ini cukup bervariasi ragamnya. Siklus produksi dimulai dari proses
DOKUMEN
perancangan produk, perencanaan produksi, pemenuhan kebutuhan sumber bahan mentah,
proses manufaktur di lantai produksi, pengendalian hasil produksi, proses penjaminan mutu
dan berakhir pada penyerahan barang jadi ke gudang barang jadi, serta pengumpulan catatan
IAI
akuntansi biaya. Aplikasi dalam sistem informasi ini cukup banyak, untuk mendukung
aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi, sistem yang banyak digunakan adalah
konsep Manufacturing Resources Planning (MRP II). Manufacturing Resources Planning
adalah sistem informasi yang membantu kegiatan produksi memprediksi atau menghitung
kebutuhan sumber daya manufaktur, yang terdiri dari kebutuhan bahan (bahan mentah
lngsung – Direct Material maupun bahan mentah tidak langsung – Indirect Material), jumlah
tanaga kerja langsung (direct labor), dan kebutuhan atau kertersediaan mesin atau alat yang
digunakan untuk produksi. Sistem informasi juga terhubung dengan menajamen persediaan
dan sistem informasi pembelian sehingga menjadi suatu rangkaian yang memudahkan
personil perencanaan dan pengendalian produksi melakukan pekerjaannya. Selain itu sistem
juga mencatat hasil produksi dari ruang produksi sehingga dapat mengetahui realisasi jumlah
produksi yang dihasilkan dan dibandingkan dengan jumlah yang direncanakan. Salah satu
konsep sistem yang dapat diimplementasikan untuk mempersingkat waktu produksi adalah
sedapat mungkin menghilangkan atau meminimalkan jumlah dan waktu persediaan dalam
suatu alur produksi yang meliputi persediaan bahan baku di gudang bahan, persediaan dalam
proses di ruang produksi dan persediaan barang jadi di gudang barang jadi. Konsep sistem ini
32