Page 13 - Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal)
P. 13
ETIKA PROFESI
DAN TATA KElOlA
KORPORAT
1.3 Lahirnya Profesi Akuntan
Kelahiran profesi akuntan dapat dikatakan dipicu oleh banyaknya kasus kebangkrutan di Inggris dan
Skotlandia. Berdasarkan Bankruptcy Act 1831, perusahaan yang bangkrut ditangani oleh pegawai Pemerintah.
Namun kebijakan ini dianggap terlalu mahal dan sebetulnya pihak yang berkepentingan adalah pemberi
kredit. Maka diupayakan suatu perubahan atas Bankruptcy Act ini, dimana pengacara akan berperan lebih
besar dibandingkan akuntan.
Sebagai reaksi atas rencana perubahan Bankruptcy Act ini, di Skotlandia didirikan Society of Accountant in
Edinburg dan Institute of Accountants in Glasgow pada tahun 1853. Setahun kemudian keberadaan Society
of Accountant in Edinburg mendapat pengakuan dari Kerajaan (Royal Charter), dan pada tahun berikutnya
Institute of Accountants in Glasgow menyusul mendapatkan Royal Charter.
Pada tahun 1861 dikeluarkan Bankruptcy Act baru yang mengalihkan penanganan perusahaan bangkrut
dari pegawai pemerintah ke pemberi kredit. Oleh pemberi kredit, penanganan perusahaan bangkrut
didelegasikan ke pengacara dengan dibantu oleh akuntan. Namun UU ini tidak berlaku lama. Pada tahun
1869, dikeluarkan UU baru yang mengakui keberadaan profesi akuntan dalam penanganan perusahaan
bangkrut, bersama dengan profesi pengacara.
Dengan pengakuan atas profesi akuntan ini, maka beberapa akuntan ternama di Liverpool dengan dukungan
dari pengacara mendirikan Incorporated Society of Liverpool pada tahun 1870. Tujuannya awalnya adalah
DOKUMEN
untuk menyepakati pembagian kerja antara profesi pengacara dan akuntan dalam penanganan perusahaan
bangkrut. Organisasi ini kemudian juga menjadi organ yang menyeleksi akuntan yang dianggap memiliki
kualifikasi untuk melaksanakan tugas profesi dan memudahkan klien dalam memilih akuntan. Pendirian
Incorporate Society of Liverpool, diikuti dengan pendirian Institute of Accountant in London (1870),
Manchester Institute of Accountants (1871) dan Institute of Accountants in Sheffield (1877), yang semuanya
IAI
berupaya mendapat kepercayaan masyarakat, sehingga jasanya digunakan, melalui seleksi keanggotaan
berdasarkan kompetensi dan reputasi. Untuk mendapatkan kepercayaan ini mereka melakukan seleksi
keanggotaan yang ketat, memiliki kantor yang bagus yang dilengkapi dengan perpustakaan yang lengkap,
dan menerbitkan semacam majalah atau newsletter yang disebarkan ke anggota dan klien mengenai
perkembangan pengetahuan yang mereka miliki.
Tindakan Institute of Accountant in London yang membatasi keanggotaan organisasi berdasarkan
kompetensi dan domisili menimbulkan reaksi dari akuntan-akuntan yang tidak memenuhi persyaratan.
Mereka kemudian membentuk organisasi tandingan Society of Accountants in England pada tahun 1872.
Untuk menarik anggota, mereka membuka keanggotaan yang lebih terbuka untuk seluruh wilayah Inggris
sehingga jumlah anggota merekapun beragam baik dari segi kompetensi maupun domisili. Menanggapi
berdirinya Society, pada tahun yang sama Institute of Accountant in London kemudian juga tidak membatasi
domisili anggota. Sebagai konsekuensinya, mereka mengubah namanya menjadi Institute of Accountant.
Pada tahun 1878, Institute of Accountant memutuskan untuk mengupayakan meningkatkan status mereka
menjadi satu-satunya organisasi akuntan dengan mempersiapkan rancangan undang-undang yang terkait
dengan hal tersebut. Hal ini menimbulkan kepanikan pada Society. Mereka segera memberikan tanggapan.
Awalnya, pada bulan November 1878, mereka mengajukan usulan ke walikota London untuk menjadi
semacam “sworn body of accountant”. Sebulan kemudian mereka mengajukan usulan ke Institute untuk
melebur menjadi satu organisasi.
Pada bulan Januari 1879, terjadi banyak perkembangan pada perkumpulan-perkumpulan akuntan
tersebut. Institute menerima usulan Society dan kedua perkumpulan ini mulai melakukan pembicaraan.
Society mengusulkan agar Institute dapat menerima keanggotaan dari akuntan yang bekerja di perusahaan.
Namun Institute mempertahankan untuk membatasi keanggotaan dengan alasan ‘that the true interest
4 Ikatan Akuntan Indonesia