Page 47 - Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal)
P. 47

ETIKA PROFESI
            DAN TATA KElOlA
            KORPORAT




            Masyarakat menuntut perusahaan berperilaku lebih etis dan bertanggungjawab. Mempertahankan reputasi
            sebagai perusahaan yang etis dan bertanggung jawab penting bagi perusahaan untuk mendapat persetujuan
            dari masyarakat sehingga dapat beroperasi. Selanjutnya, untuk dapat meningkatkan nilai pemegang saham
            dalam jangka panjang, perusahaan harus menjamin bahwa tidak terjadi konflik dengan masyarakat dan
            bahkan dapat mengupayakan agar memperoleh manfaat yang nyata. Hal ini dapat terjadi jika perusahaan
            mampu menyeimbangkan  pemenuhan  kebutuhan  dari para pemangku kepentingan, tidak sekedar
            pemenuhan kebutuhan pemegang saham. Dengan demikian, pertanggungjawaban sosial merupakan hal
            yang penting bagi penciptaan nilai untuk pemegang saham.

            Pertanggung-jawaban sosial tidak dapat dilihat hanya sebagai beban bagi perusahaan. Sebaliknya, strategi
            CSR yang jelas dapat meningkatkan laba karena mengurangi biaya melalui peningkatan dampak sosial yang
            positif dan mengurangi dampak yang negatif. Strategi CSR yang dapat mengkaitkan nilai bisnis dan sosial
            akan membuka peluang usaha baru. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan manajemen mengidentifikasi
            kebutuhan dari pemangku kepentingan, sebelum terjadi tekanan atau kekecewaan dari pemangku
            kepentingan yang tidak terpuaskan.

            Berdasarkan pemikiran di atas, WBCSD menyarankan beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam
            perumusan strategi, yaitu:

            •   Pembangunan kapasitas (capacity building) dari masyarakat sehingga dapat membentuk modal sosial
                (social capital)
                               DOKUMEN
            •   Pembangunan kemitraan (partnership building) dengan perusahaan lain dan kelompok-kelompok di
                dalam masyarakat
            •   Kerjasama dalam bidang teknologi, sebagai bagian dari pembangunan kapasitas dan pembangunan
                kemitraan
            •   Keterbukaan  dan  transparansi  untuk  mengkomunikasikan  bukti-bukti  prilaku  perusahaan  yang
                bertanggung jawab                    IAI

            Global Corporate Citizenship dari World Economic Forum CEOs

            Sekitar 44 pimpinan perusahaan terkemuka yang tergabung dalam gugus tugas dari World Economic Forum
            CEOs pada tahun 2002 membuat suatu pernyataan bersama bahwa komitmen mereka untuk menjadi
            global corporate citizen sama dengan komitmen mereka menjalankan bisnis. Artinya, menjalankan usaha
            yang bertanggung jawab harus melebihi dari kegiatan filantropi dan harus terintegrasi dengan strategi dan
            praktik usaha inti mereka. Mereka menyadari bahwa kunci keberhasilan menjadi global corporate citizen
            adalah hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan utama.

            Mereka merekomendasikan suatu Framework for Action untuk pimpinan perusahaan sebagai penanggung
            jawab akhir penerapan Corporate Citizenship. Framework for action ini  dapat digunakan sebagai template
            yang dapat digunakan dalam proses kepemimpinan di dalam perusahaan dan diharapkan dapat saling
            melengkapi dengan prinsip dan pedoman Corporate Citizenship  yang telah dikembangkan sebelumnya.

            A Framework for Action yang direkomendasikan adalah:

            1.  Provide Leadership: tetapkan arah stratejik untuk corporate citizenship dan terlibat dalam perdebatan
                mengenai globalisasi dan peran dunia usaha dalam pembangunan
                a.  Artikulasikan maksud dan tujuan, prinsip, dan nilai-nilai kepada pihak internal dan eksternal
                    perusahaan
                b.  Promosikan contoh-contoh  implementasi yang baik
                c.  Terlibat diskusi dengan sektor keuangan untuk peningkatan kesadaran mengenai pentingnya
                    masalah sosial dan lingkungan hidup
                d.  Ikuti perdebatan globalisasi dan peran dunia usaha dalam pembangunan






     38      Ikatan Akuntan Indonesia
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52