Page 46 - Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal)
P. 46
ETIKA PROFESI
DAN TATA KElOlA
KORPORAT
belum sepenuhnya terselesaikan. Kasus kerusakan lingkungan lainnya adalah bocornya kapal tanker
milik perusahaan minyak Exxon yang menumpahkan 12 juta gallon minyak mentah di perairan Alaska
pada tahun 1989 dan bocornya pipa yang menumpahkan 74 juta gallon minyak mentah di hutan Amazon
Ekuador selama periode 1968 -1992.
Anti Globalisasi
Gerakan anti globalisasi sering terlihat dalam bentuk demonstrasi pada saat pertemuan KTT yang
diselenggarakan oleh WTO, IMF, Bank Dunia, G8 dan organisasi lainnya, mencerminkan sentimen sebagian
orang di negara berkembang atas kehadiran perusahaan multinasional melakukan investasi di negaranya.
Sentimen ini terutama berdasarkan pada alasan bahwa investasi asing tidak memberikan manfaat bagi
masyarakat. Investasi asing memberikan lapangan kerja bagi masyarakat tapi dengan pengorbanan dalam
bentuk diskriminasi gaji, pemanfaatan tenaga kerja di bawah umur, pencemaran udara dan kerusakan
lingkungan, konsumerisme. Investasi asing juga sering menimbulkan perbenturan budaya. Investasi
asing menguras sumber daya alam tanpa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Bahkan
sebagian malah menimbulkan biaya sosial dalam bentuk kerusakan lingkungan dari area yang digarap, yang
menimbulkan penderitaan fisik seperti penyakit maupun kesulitan mata pencaharian penduduk lokal.
Investasi asing hanya memberikan laba bagi pemegang saham di negara asal, di mana para pemegang saham
melaksanakan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat di negara asal investasi.
mereka. DOKUMEN
Investasi asing sering melangkah lebih jauh, mengatur masalah politik dari negara tempat investasi untuk
menjamin keamanan investasi yang dilakukannya, seperti yang dilakukan oleh ITT di Chili yang terlibat
dalam upaya penggulingan presiden terpilih yang dikhawatirkan akan melakukan nasionalisasi atas investasi
IAI
Dari hasil survei yang dilakukan oleh McKinsey pada tahun 2007, penolakan terhadap investasi asing dan
perdagangan bebas merupakan hal yang dikhawatirkan oleh pemimpin bisnis.
3.5 Inisiatif Untuk Menciptakan Bisnis yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan
Banyak inisiatif yang telah dirintis untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Berikut ini beberapa
inisiatif yang cukup besar.
Corporate Social Responsibility dari World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)
World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) adalah 160 perusahaan internasional yang
bergabung dengan komitmen yang sama terhadap lingkungan hidup dan terhadap pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan berkelanjutan.
WBCSD bertujuan untuk menjadi katalisator perubahan dan membantu tercapainya kerjasama yang
lebih erat antara dunia usaha, pemerintah dan organisasi lain yang peduli terhadap lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan.
WBCSD merintis pengembangan CSR sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2000. Pada saat itu WBCSD
menyadari adanya reputasi korporasi yang buruk yang menimbulkan berbagai aksi yang merugikan
korporasi, seperti pemboikotan terhadap produk layanan perusahaan, penyerangan terhadap asset
perusahaan, kegagalan memperoleh pegawai yang bermutu dan kehilangan dukungan dari pegawai,
tambahan biaya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu, pembatasan operasi dalam bentuk
peraturan perundangan yang baru, hambatan memperoleh pembiayaan, dan lain-lain.
Ikatan Akuntan Indonesia 37