Page 111 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 111
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
terdapat beragam even acak, friksi institusi, dan faktor teknikal yang dapat menyebabkan nilai mata
uang mengalami deviasi secara signifikan dari jalur fundamental jangka panjangnya. Kondisi perilaku ini
beberapa kali disebut sebagai gangguan (noise). Oleh karena itu, kita dapat menduga bahwa deviasi dari
jalur jangka panjang tidak hanya akan terjadi, namun akan terjadi secara reguler dan relatif panjang.
13.4 Ketidakseimbangan Nilai Tukar di Negara Berkembang
Secara umum, faktor-faktor penentu nilai tukar yang dijelaskan di atas pada umumnya mengasumsikan
pasar modal dan pasar uang berukuran besar dan likuid. Karenanya, kondisi di atas lebih banyak
ditemukan di negara maju. Di negara berkembang, pasar modal dan pasar uangnya relatif berukuran
lebih kecil dan tidak terlalu likuid, memperlihatkan banyaknya perilaku dan kondisi yang berlawanan
dengan teori yang ada.
Kondisi ini tidak berarti teori-teori yang dijelaskan tidak lagi bermanfaat. Sebaliknya relevansi
asumsi yang mendasari teori perlu diperkuat. Beberapa contoh seperti Krisis Asia 1997 ataupun Krisis di
Argentina setahun kemudian menunjukkan secara jelas bahwa efek psikologis dan penularan (contagion)
berperan besar dalam pasar valas, meskipun ini tidak terlepas dari kondisi pasar yang relatif belum stabil.
DOKUMEN
13.5 Jenis-jenis eksposur valuta Asing
Eksposur valuta asing (foreign exchange exposure) merupakan ukuran atau besaran potensi
IAI
perubahan profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar suatu perusahaan karena adanya perubahan
kurs nilai tukar. Tugas yang penting untuk seorang manajer keuangan adalah mengukur eksposur valas
ini dan mengelolanya sehingga tetap dapat memaksimalkan profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar
perusahaan. Pengaruh yang ditimbulkan perubahan kurs nilai tukar terhadap perusahaan dapat diukur
dengan beberapa cara:
1. Eksposur transaksi (transaction exposure) mengukur perubahan atas nilai kewajiban keuangan
yang ada sebelum terjadi perubahan kurs nilai tukar, namun belum jatuh tempo sehingga setelah
perubahan kurs nilai tukar. Jadi, eksposur ini berkaitan dengan perubahan arus kas sebagai hasil
dari kewajiban kontraktual yang ada.
Eksposur operasi (operating exposure), yang juga dikenal sebagai eksposur ekonomi (economic
exposure), eksposur kompetitif (competitive exposure), atau eksposur strategis (strategic exposure),
mengukur perubahan nilai kini perusahaan yang timbul dari setiap perubahan arus kas operasi
masa depan perusahaan, yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar yang tak terduga. Eksposur
transaksi terjadi karena perubahan arus kas masa depan yang tak terduga.
Perbedaan antara keduanya adalah eksposur transaksi terkait dengan arus kas masa depan yang
sudah menjadi komitmen, sedangkan eksposur operasi berfokus pada arus kas masa depan yang
diharapkan (namun belum menjadi komitmen) yang akan berubah karena perubahan kurs nilai
tukar telah mengubah daya saing internasional.
2. Eksposur translasi (translation exposure), yang juga disebut sebagai eksposur akuntansi (accounting
exposure), adalah potensi perubahan ekuitas pemilik yang disebabkan oleh akuntansi, yang terjadi
karena kebutuhan untuk melakukan “translasi” laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam
satu mata uang pelaporan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi yang mencakup seluruh
dunia. Konsekuensi pajak untuk eksposur mata uang asing beragam di tiap-tiap negara.
102 Ikatan Akuntan Indonesia