Page 19 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 19
MANAJEMEN
KEUANGAN LANJUTAN
2.3 Economic Profit
Laba ekonomi (juga sering disebut dengan residual income) memiliki keuntungan dibandingkan
dengan analisis nilai pemegang saham karena laba ekonomi menggunakan sistem pelaporan akuntansi
perusahaan yang terfokus kepada keuntungan bukan arus kas. Manajer lebih mudah memahami dan
menerima angka laba dibandingkan dengan informasi arus kas.
Laba ekonomi adalah total pendapatan perusahaan dikurangi biaya ekonomi perusahaan. Termasuk
dalam biaya ekonomi adalah biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya
Biaya
Laba
Penjualan eksplisit Implisit ekonomi
Biaya eksplisit adalah pengeluaran aktual perusahaan kepada pihak yang lain sebagai imbalan atas sum-
ber daya yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.
Biaya implisit adalah opportunity cost yang muncul karena aset perusahaan tidak digunakan untuk
penggunaan terbaiknya. Tidak ada arus kas keluar dari perusahaan atas biaya implisit.
Contoh: DOKUMEN
PT ABC memperoleh proyek yang akan menghasilkan laba bersih (accounting profit) sebesar Rp
50 miliar. Proyek tersebut akan berlangsung selama 1 tahun. Proyek tersebut menggunakan pabrik yang
dapat disewakan kepada pihak ketiga dan memberikan pendapatan sewa sebesar Rp20 miliar.
= Rp50 miliar – Rp20 miliarIAI
Biaya implisit dalam contoh ini adalah pendapatan sewa yang seharusnya dapat diterima jika pe-
rusahaan tidak menggunakan bangunan tersebut untuk mengerjakan proyek yang diterima.
Laba akuntansi = Rp50 miliar
Laba ekonomi
Laba ekonomi = Rp30 miliar
2.3.1 Pendekatan entitas dalam Menghitung Laba ekonomi.
Laba ekonomi =
Laba operasi
sebelum bunga Investasi x Laba
dan setelah WACC ekonomi
pajak
Contoh:
PT ABC memiliki Weighted Average Cost Of Capital (WACC) sebesar 12% dan memiliki total aset
sebesar $1.000.000. Laba operasi sebelum bunga dan setelah pajak adalah $180.000 setahun. Berapakah
laba ekonomi PT ABC?
Laba ekonomi PT ABC = $180.000 – (12% × $1.000.000)
= $60.000.
10 Ikatan Akuntan Indonesia