Page 42 - Modul CA - Manajemen Keuangan Lanjutan (Plus Soal)
P. 42

MANAJEMEN
                                                                                            KEUANGAN LANJUTAN





               1.   Marginal Firm
                    Bagi perusahaan pada umumnya, formal bankruptcy biasanya membutuhkan biaya yang lebih besar,
               tetapi untuk sebagian perusahaan yang lain biaya untuk formal bankruptcy justru lebih kecil.
               Dengan menggunakan skema formal bankruptcy, perusahaan dapat menerbitkan surat utang “debtor in
               possession” (DIP). Di Amerika Serikat, surat utang ini hanya dapat diterbitkan oleh perusahaan yang
               mengajukan permohon kebangkrutan.
               Bagi perusahaan yang membutuhkan injeksi kas dalam jangka pendek, surat utang DIP meru pakan
               alternatif yang cukup menarik. Sebab dengan mekanisme tersebut, perusahaan memperoleh sejumlah
               keuntungan pajak (tax advantages). Perusahaan tidak kehilangan tax carry forwards (kompensasi kerugian)
               karena mengajukan kebangkrutan.
               Selain itu, perlakuan pajak untuk pembatalan utang juga lebih menguntungkan bagi perusahaan yang
               mengajukan permohonan kebangkrutan.
               2.   Holdouts
                    Sebagian proses  formal bankruptcies  mengabaikan  absolute priority rule, sehingga memberikan
               keuntungan bagi pemegang saham. Pemegang saham yang tadinya berada pada prioritas terakhir bisa
               memperoleh lebih banyak dari yang seharusnya. Oleh karena itu, pemegang saham akan mendorong
               perusahaan untuk menggunakan mekanisme formal bankruptcies saja.
               3.   Complexity
                    Perusahaan yang memiliki struktur modal yang kompleks biasanya akan mengalami kesulitan
                               DOKUMEN
               untuk melakukan private workout. Jenis utang yang bermacam-macam membuat negosiasi dengan pihak
               kreditor menjadi semakin rumit.
               4.   Lack of Information
                    Pada saat perusahaan mengalami kekurangan kas (cash flow shortfall), tidak dapat diprediksi apakah
               hal ini hanya sementara atau akan terus berlanjut. Jika kekurangan kas terjadi terus-menerus, maka
                                                     IAI
               kreditor akan mendorong agar dilakukan proses formal bankruptcy.
                    Akan tetapi, jika kekurangan kas terjadi sementara, maka  formal  bankruptcy  belum diperlukan.
               Apabila perusahaan mengetahui informasi tersebut dengan akurat, maka perusahaan dapat menentukan
               alternatif mana yang sebetulnya lebih murah biayanya bagi perusahaan.




               5.7  Prepackaged Bankruptcy


                    Prepackaged bankruptcy adalah kombinasi antara private workout dengan legal bankruptcy. Sebelum
               perusahaan mengajukan permohonan kebangkrutan, perusahaan terlebih dahulu melakukan pendekatan
               dengan kreditor serta membawa rencana reorganisasi perusahaan. Kedua belah pihak kemudian
               melakukan  negosiasi  untuk  mencari  kesepakatan  mengenai  rincian  bagaimana  keuangan  perusahaan
               direstrukturisasi.  Kemudian perusahaan  dan kreditor  sekaligus  menyiapkan  dokumen  administrasi
               yang diperlukan sebelum mengajukan permohonan kebangkrutan. Permohonan disebut prepackage jika
               pada perusahaan mengajukan permohonan ke pengadilan, namun pada saat yang sama, juga sudah
               melampirkan rencana reorganisasi lengkap dengan persetujuan dari kreditor.



















                                                                                    Ikatan Akuntan Indonesia      33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47