Page 54 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 54
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
8.3 Kapan Perlu Melakukan Difersifikasi
Bagian ini menekankan bahwa selama perusahaan terus berusaha untuk memaksimalkan peluang-
peluang pertumbuhan yang menghasilkan keuntungan pada industri yang ada saat ini, maka sebenarnya
tidak ada urgensi untuk melakukan difersifikasi. Namun begitu semua peluang untuk pertumbuhan yang
menguntungkan tak jarang mentok di industri yang sudah mapan serta di pasar yang mulai redup.
Pada kenyataannya difersifikasi ke dalam industri-industri yang baru akan selalu memerlukan pertimbangan
yang sangat jeli – terutama jika sumberdaya-sumberdaya serta kemampuan perusahaan sebenarnya dapat
diarahkan ke industri-industri yang sudah jelas akan memberi hasil positif.
Ada empat persyaratan dimana sebuah perusahaan dapat dipertimbangkan layak untuk melakukan
difersifikasi, yakni:
a. Bila perusahaan melihat peluang-peluang untuk mengembangkan bisnis ke industri-industri yangbaik
produk maupun teknologinya dapat melengkapi bisnisnya yang ada saat ini.
b. Bila perusahaan mampu mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada serta kemampuannya, hingga
keduanya dapat menjadi aset daya saing yang andal.
c. Bila dengan melakukan difersifikasi ke bisnis yang berbeda membuka jalan untuk mengurangi biaya,
misalnya dengan melalui sharing biaya lintas-bisnis dengan mengoptimalkan pemanfaatan semua
sumberdaya dan kemampuan perusahaan.
DOKUMEN
d. Bila perusahaan memiliki merek yang kuat yang dapat ditransfer kepada lini usahanya yang lain.
8.4 Membangun Nilai Pemegang Saham: Justifikasi Utama Untuk Difersifikasi
IAI
Difersifikasi seharusnya dapat berbuat lebih banyak lagi bagi perusahaan ketimbang hanya mendistribusikan
resiko bisnis ke beberapa jenis industri. Secara prinsip difersifikasi tidak dapat dianggap berhasil kecuali
hal tersebut menghasilkan sebuah nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham – sebuah nilai
tambah yang tidak bisa diperoleh oleh pemegang saham dari membeli lembar-lembar saham industri lain
atau dengan berinvestasi di reksadana.
Bagian ini akan mengajarkan kepada peserta didik bahwa untuk pada akhirnya memutuskan tindakan
difersifikasi bisnis, sebuah perusahaan harus melewati tiga tahapan test, yakni:
a. Test daya tarik industri: apakah industri (atau bisnis) baru ini memiliki daya tarik yang kuat untuk
secara konsisten menghasilkan pengembalian investasi yang sangat baik.
b. Test biaya masuk ke bisnis yang baru: apakah biaya yang bakal dikeluarkan tidak terlalu membebani
potensi keuntungan di masa depan.
c. Test ‘harus menjadi lebih baik’. Difersifikasi yang akan dilakukan apakah memberikan potensi yang
sangat besar bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik, lebih menguntungkan.
Ikatan Akuntan Indonesia 45