Page 56 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 56
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
Pada bagian ini pula dipaparkan bagaimana cara mengidentifikasi ketersesuaian strategik lintas lini usaha
yang sejalan dengan matarantai nilainya.
Dikemukakan bahwa ketersesuaian strategik lintas lini usaha dapat muncul dimanapun juga sejalan dengan
matarantai nilai – misalnya dalam aktifitas-aktifitas penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi, dalam
aktifitas matarantai suplai serta hubungannya dengan para supplier, dalam aktifitas manufaktur, penjualan
dan pemasaran, aktifitas distribusi dan bahkan di aktifitas-aktifitas layanan pelanggan (customer services).
Hal lain yang akan dipaparkan kepada peserta didik dalam bagian ini adalah Ketersesuaian strategik, scope
ekonomi serta keunggulan kompetitif.
8.8 Difersifikasi Ke Dalam Bisnis Yang Tak Berkaitan
Bagian ini memaparkan resiko dari strategi difersifikasi yang tak berkaitan dengan bisnis yang sedang
dijalankan, yakni berkurangnya manfaat ketersesuaian strategik lintas lini usaha.
Difersifikasi jenis ini berfokus hanya pada hasil akhir, artinya hanya berpikir bagaimana memasuki bisnis
baru, mengoperasikannya dengan maksimal, sehingga pada akhirnya penghasilan dan labanya akan naik.
DOKUMEN
Pertimbangannya relatif dangkal dan pragmatis, sejauh hasil positif bisa didapat, maka kompleksitasnya
tidak terlalu dipermasalahkan.
Bagian ini juga memaparkan bagi para peserta didik bagaimana membangun nilai pemegang saham melalui
difersifikasi usaha yang tak berkaitan dengan bisnis yang sedang dijalankan.
IAI
Dengan tidak adanya ketersesuaian strategik lintas lini usaha yang seyogyanya mampu menciptakan
keunggulan kompetitif, maka membangun nilai ekonomis pemegang saham melalui cara ini jelas
memerlukan kemampuan perusahaan induk untuk memperbaiki bisnis-bisnisnya melalui cara-cara lain.
Peran perusahaan induk menjadi lebih besar lagi karena ia harus memainkan peran yang lebih berdampak,
misalnya kemampuannya untuk memupuk bisnis-bisnis barunya, memberi panduan, memperbaiki sana-
sini, dan memimpin tata kelola yang sedemikian baik sehingga mampu bersaing dengan para rivalnya.
Ada tiga cara prinsip bagi perusahaan induk untuk meningkatkan prospek bisnis barunya dan sekaligus
meningkatkan nilai ekonomis pemegang saham untuk jangka panjang, yakni:
a. Perusahaan induk harus cerdas mengelola anak perusahaan.
b. Alokasi sumberdaya finansial ke lini usaha yang lain dengan penuh perhitungan.
c. Mengakuisisi dan merestrukturisasi perusahaan-perusahaan di bawah nilai pasar.
Hal-hal lain yang turut menjadi materi paparan pada bagian ini adalah a) Jalan menuju nilai pemegang
saham yang lebih tinggi melalui difersifikasi yang tak berkaitan, b) resiko-resiko difersifikasi yang tak
berkaitan, dan c) tidak cukupnya alasan rasional saat memilih difersifikasi melalui bisnis yang tak berkaitan.
Ikatan Akuntan Indonesia 47