Page 83 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 83

MANAJEMEN
            STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN





            14.6  Delapan Langkah Kotter untuk Memimpin Perubahan Organisasi

            Kotter meyakini bahwa perubahan organisasi dapat gagal akibat kesalahan manajer senior dan mengusulkan
            delapan langkah untuk melakukan suatu perubahan. Kotter sebenarnyaa mengadopsi model perubahan
            Lewin, karena empat langkah pertama mengambarkan memulai perubahan (unfreezing), langkah 5, 6, dan
            7 menggambarkan perubahan (changing) dan langkah 8 menggambarkan stabilisasi (freezing). Delapan
            langkah Kotter dapat dilihat  sbb:

            a.    Membangun rasa pentingnya perubahan
            b.    Menyusun koalisi
            c.    Mengembangkan visi dan strategi
            d.    Mengkomunikasikan perubahan visi
            e.    Melakukan tindakan yang berdampak luas
            f.    Menunjukkan keberhasilan jangka pendek
            g.    Mongkonsolidasikan pencapaian perubahan dan berupaya menghasilkan lebih banyak perubahan
            h.    Mengumumkan pendekatan baru dalam budaya organisasi





            14.7  Melakukan Perubahan melalui Pengembangan Organisasi
                               DOKUMEN

            Pengembangan organisasi adalah suatu teknik untuk mengimplementasikan perubahan organisasi yang
            terdiri dari upaya-upaya untuk menolong sumber daya manusia dalam organisasi bekerja secara efektif
            dengan menerapkan prinsip ilmu perilaku, psikologi, sosiologi, pendidikan, dan manajemen.
                                                     IAI
            Pengembangan organisasi berbeda dari model perubahan sebelumnya, karena tidak memasukkan rangkaian
            terstruktur seperti Lewin dan Kotter, tetapi memiliki fokus diagnosis yang sama dengan model sistem
            perubahan. Pengembangan organisasi digunakan pada tahap memulai perubahan Lewin, mengidentifikasi
            dan mengimplementasikan elemen perubahan yang ditargetkan dalam model sistem perubahan, diterapkan
            pada langkah 1, 3, 5, 6, dan 7 dari Kotter.

            Pengembangan organisasi membutuhkan agen perubahan (change agent), yaitu seseorang yang bertindak
            sebagai katalis untuk memecahkan masalah yang ada dengan cara yang baru. Para agen perubahan bisa
            konsultan eksternal atau karyawan internal. Pengembangan organisasi dapat dicapai melalui proses
            diagnosis, intervensi, evaluasi, dan umpan balik.






            14.8  Memahami dan Menangani Resistensi Terhadap Perubahan

            Pada bagian ini akan dipaparkan kepada peserta didik mengenai resistensi terhadap suatu perubahan
            merupakan respons emosional terhadap ancaman yang nyata ataupun imajinatif terahdap rutinitas kerja
            yang sudah terbentuk. Resistensi merupakan interaksi dinamis antara karakteristik penerima, karkateristik
            agen, dan hubungan agen-penerima perubahan. Lebih lanjut dikemukakan bahwa karakteristik penerima
            adalah: kecenderungan (fleksibilitas) seseorang terhadap perubahan, kecemasan terhadap sesuatu yang
            baru, takut gagal, kehilangan status atau keamanan kerja, tekanan rekan kerja, dan kesuksesan masa lalu
            yang menyebabkan sikap keras kepala untuk berubah.










     74      Ikatan Akuntan Indonesia
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88