Page 81 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 81
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
BAB XIV
PERUBAHAN STRATEGIK DAN ORGANISASI
14.1 Pendahuluan
Pada bab ini para peserta didik akan diajak mempelajari faktor eksternal dan internal yang mendorong
perubahan organisasi. Setiap organisasi memiliki karakteristik yang berbeda dan menghadapi dorongan
untuk perubahan yang berbeda pula. Dorongan untuk perubahan organisasi dapat berasal dari luar dan
dari dalam organisasi.
14.2 Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran modul Bab 14 ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Memahami faktor eksternal dan internal yang mendorong perubahan organisasi
DOKUMEN
2. Menjelaskan model perubahan organisasi
3. Memahami delapan langkah dalam memimpin perubahan organisasi yang dicetuskan oleh Kotter
4. Mendefinisikan pengembangan organisasi dan memahami prosesnya
5. Menjelaskan cara dinamis untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan
6. Menjelaskan karakteristik kunci dari penerima dan agen perubahan yang berdampak terhadap
IAI
keberhasilan ataupun resistensi terhadap suatu perubahan
7. Mengidentifikasi strategi alternatif untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan
8. Mendefinisikan istilah tekanan/ stress dan menjelaskan model tekanan/stress dalam pekerjaan
9. Menjelaskan faktor-faktor yang memoderasi tekanan/ stress seperti dukungan sosial, daya tahan, dan
perilaku tipe A
10. Memahami perlunya employee assistance programs-EAPs dan pendekatan terpadu untuk mengurangi
tekanan/ stress
14.3 Model Perubahan
Bab ini akan dimulai dengan paparan kepada peserta didik mengenai perubahan organisasi. Perubahan pada
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: perubahan adaptif, perubahan inovatif, dan perubahan
inovatif radikal. Perubahan adaptif menekankan perubahan sesuai dengan praktik yang umum digunakan
sehingga perubahan ini dapat dikatakan terendah dari sudut kompleksitas, biaya, dan ketidakpastian.
Perubahan adaptif bukan merupakan ancaman bagi karyawan karena karyawan merasa sebagai sesuatu
yang wajar dan lazim.
Perubahan inovatif merupakan perubahan yang sifatnya lebih kompleks, memerlukan biaya lebih besar,
dan menyebabkan ketidakpastian yang lebih tinggi dibandingkan perubahan adaptif. Ketidaklaziman dan
ketidakpastian yang lebih tinggi menciptakan ketakutan akan perubahan pada diri karyawan. Perubahan
inovatif yang radikal paling sulit diimplementasikan karena mengancam kepercayaan diri manajerial dan
rasa aman karyawan. Sisi lainnya adalah, bahwa perubahan inovatif radikal memiliki potensi keuntungan
terbesar dan harus didukung oleh budaya organisasi serta aset berwujud organisasi.
72 Ikatan Akuntan Indonesia