Page 28 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 28

MODUL CA
                                                                                      PELAPORAN KORPORAT


                   1.5   ISU TERKINI DARI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN

                         Konvergensi IFRS  telah  membawa  dampak  yang signifikan  pada  praktik  pelaporan  keuangan per-
                         usahaan. Entitas perlu melakukan banyak persiapan dan kajian terhadap konvergensi IFRS tersebut,
                         mengingat PSAK yang mengadopsi IFRS telah cukup banyak yang berlaku efektif dan DSAK IAI terus
                         berkomitmen untuk mempersempit gap anatara IFRS dan PSAK.
                         Beberapa isu penting terkini yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penyajian Laporan
                         Keuang an pada saat ini adalah:
                         1.    Besarnya pertimbangan manajerial (managerial judgement) yang dibutuhkan dalam proses
                             pengakuan, penyajian dan pengungkapan informasi dalam Laporan Keuangan. IFRS merupakan
                             standar akuntansi yang bersifat  principle based. Prinsip  principle based menjelaskan bahwa
                             suatu standar hanya meng atur aspek-aspek pengakuan, penyajian, dan pengungkapan transaksi
                             akuntansi secara prinsipnya saja. Tidak terdapat pengaturan yang bersifat kaku. Dengan demikian
                             perusahaan memerlukan pertimbang an manajerial dalam menerapkan suatu standar akuntansi.
                             Besarnya pertimbangan manajerial ini akan memberikan dua sisi implikasi. Di satu sisi, dengan
                             menggunakan pertimbangan manajerial, perusahaan dapat menyajikan nilai ekonomis yang
                             sesungguhnya sesuai dengan karakteristik perusahaan. Di sisi lain, apabila manajer memiliki
                             self-interest pertimbangan manajerial dapat digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan laba.
                             Dengan semakin banyaknya kasus-kasus kecurangan yang dilakukan perusahaan, isu ini menjadi
                             sangat penting dalam pengimplementasian PSAK.
                         2.    Penggunaan nilai wajar yang semakin umum digunakan dalam mengukur posisi keuangan
                             perusaha an. Untuk meningkatkan relevansi dari angka akuntansi, IFRS lebih mengedepankan
                             pengukur an dengan menggunakan nilai wajar. Seringkali penentuan nilai wajar untuk aset atau
                             liabilitas perusahaan sulit untuk dilakukan. Ketersediaan data bagi semua jenis industri seringkali
                             menjadi isu yang penting dalam pengimplementasian IFRS.
                         3.    Cepatnya perubahan standar akuntansi dan praktik bisnis. Selama kurun waktu beberapa dekade
                             ini standar akuntansi mengalami perubahan yang sangat cepat. Konsep-konsep baru terus
                             bermunculan. Hal ini menjadi isu penting bagi pembuat laporan keuangan karena harus terus
                             menyesuaikan praktik akuntansinya dengan standar akuntansi yang baru. Selain itu, perusahaan
                             perlu menginvestasikan sumber daya untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut.
                         Isu penting yang spesifik terkait dengan perubahan standar akuntansi adalah adanya beberapa PSAK
                         baru yang akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020, yaitu PSAK 71:  Instrumen Keuangan,
                         PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73: Sewa. PSAK 71 misalkan sangat
                         berdampak pada perusahaan terutama pada industry keuangan dan perusahaan yang memiliki
                         instrument keuangan dalam jumlah yang signifikan. PSAK mensyaratkan perusahaan melakukan
                         pencadangan  atas  kerugian  penurunan  nilai  dengan  menggunakan  expected  credit  loss,  yang  akan
                         berdampak pada naiknya nilai pencadangan yang harus dilakukan oleh perusahaan. Hal ini tentunya
                         berdampak pada laba perusahaan dan kebutuhan modal. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
                         berbagai antisipasi untuk mempersiapkan berlakunya PSAK ini. PSAK 72 merupakan standar akuntansi
                         yang mengatur mengenai bagaimana perusahaan mengakui pendapatan. PSAK ini akan sangat
                         berdampak pada perusahaan yang memiliki bisnis proses yang dalam penentuan pendapatannya
                         diperlukan metode atau akuntansi yang spesifik. Sebagai contoh, PSAK ini akan berdampak pada
                         perusahaan konstruksi, real estate, atau perusahaan yang memiliki kontrak penjualan yang menyatu
                         dengan kontrak lainnya. PSAK 73 merupakan standar akuntansi yang mengatur mengenai transaksi
                         leasing. Perubahan yang cukup mendasar dalam standar ini adalah pada pengakuan transaksi leasing
                         dari sudut pandang penyewa (leasee). PSAK ini memiliki dampak yang signifikan bagi perusahaan
                         yang memiliki aset yang disewa dalam jumlah yang signifikan.







                                                                               BAB 1 STANDAR PELAPORAN KEUANGAN        19



                                                                                                                   05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   19                                                               05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   19
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33