Page 72 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 72

MODUL CA
                                                                                      PELAPORAN KORPORAT



                         Lain pada periode dimana kesalahan ditemukan informasi sajian atas periode lalu, termasuk ringkasan
                         data keuangan historis, disajikan kembali sejauh mungkin ke belakang selama hal itu praktis.
                         Jika tidak praktis untuk menentukan jumlah kesalahan (misalnya kesalahan penerapan kebijakan
                         akuntansi) untuk semua periode lalu, maka entitas menyajikan-kembali informasi komparatif secara
                         prospektif sejak tanggal paling awal adalah praktis. Hal ini mengabaikan porsi kumulatif penyajian-
                         kembali aset, liabilitas, dan ekuitas yang timbul sebelum tanggal itu.
                         Koreksi kesalahan berbeda dengan perubahan estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi sesuai dengan
                         sifatnya merupakan perkiraan yang perlu direvisi akibat tambahan informasi yang diketahui kemudian.
                         Misalnya, laba atau rugi yang diakui akibat hasil suatu kontinjensi adalah bukan koreksi kesalahan.
                         Untuk dapat membedakan perubahan kebijakan akuntansi, estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan
                         periode sebelumnya, diberikan ilustrasi sebagai berikut. Misal, PT XYZ memiliki sebuah bagunan
                         yang digunakan sendiri dan bangunan tersebut diklasifikasikan sebagai Aset Tetap Perusahaan. Atas
                         bangunan tersebut, perusahaan menggunakan pengukuran model biaya. Diestimasikan bangunan
                         tersebut meng alami penurunan secara periodik secara equal dengan kurun waktu 10 tahun. Atas
                         pilihan perusahaan untuk menggunakan model biaya, merupakan kebijakan akuntansi. Pada tahun
                         20X9, perusahaan  memutuskan  untuk  merubah pengukuran  bangunan  dengan  menggunakan nilai
                         wajar. Kemudian dievaluasi bahwa masa manfaat bangunan tersebut menjadi 15 tahun. Kemudian
                         pada tahun 20X9 diketahui bahwa belum dilakukan pencatatan depresiasi atas gedung tersebut untuk
                         tahun buku 20X8. Berdasarkan informasi tersebut, dapat dilihat bahwa perubahan metode pengukuran
                         dari model biaya menjadi nilai wajar merupakan perubahan kebijakan akuntansi, perubahan masa
                         manfaat dari 10 tahun menjadi 15 tahun merupakan per ubahan estimasi akuntansi, dan adanya
                         koreksi untuk pencatatan biaya depresiasi adalah koreksi kesalahan karena periode sebelumnya
                         belum di catat.

                   3.5    MATA UANG FUNGSIONAL DAN PENYAJIAN

                         Dalam menyiapkan laporan keuangannya, entitas, baik entitas yang berdiri sendiri, entitas
                         dengan kegiatan usaha luar negeri (seperti entitas anak atau cabang), harus menentukan mata
                         uang  fungsionalnya. Entitas mempertimbangkan faktor berikut  dalam menentukan  mata uang
                         fungsionalnya.
                         1.    Mata uang:
                             •    yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang ini seringkali menjadi
                                 mata uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
                             •    dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga
                                 jual barang dan jasa entitas
                         2.    Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari
                             pengadaan  barang  atau  jasa  (mata  uang  ini  seringkali  menjadi  mata  uang  yang  mana  biaya
                             tersebut didenominasikan dan diselesaikan).
                         Apabila perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan valuta asing, maka pada saat
                         pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta
                         asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dengan
                         valuta asing pada tanggal terjadinya transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan:
                         1.    pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
                         2.    pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan menggunakan
                             kurs historis tanggal transaksi;
                         3.    pos non moneter yang diukur dalam nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan
                             kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur; dan







                                                                               BAB 3 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN        63



                                                                                                                   05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   63                                                               05/07/21   11.42
       MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd   63
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77