Page 76 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 76
MODUL CA
PELAPORAN KORPORAT
2. Penerimaan informasi setelah periode pelaporan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai
aset pada akhir periode pelaporan, atau perlunya penyesuaian atas jumlah yang sebelumnya
telah diakui sebagai rugi penurunan nilai aset. Sebagai contoh:
a. Kebangkrutan pelanggan yang terjadi setelah periode pelaporan biasanya mengkonfirmasikan
bahwa pada akhir periode pelaporan telah terjadi kerugian atas piutang dagang dan bahwa
entitas perlu menyesuaikan jumlah tercatat piutang usaha tersebut; dan
b. Penjualan persediaan setelah periode pelaporan mungkin memberikan bukti tentang nilai
realisasi neto pada akhir periode pelaporan.
3. Penentuan setelah periode pelaporan atas biaya perolehan aset yang dibeli, atau hasil penjualan
aset yang dijual sebelum akhir periode pelaporan.
4. Penentuan jumlah pembayaran bagi laba atau bonus setelah periode pelaporan, jika entitas
memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif kini pada akhir periode pelaporan untuk
melakukan pembayaran sebagai akibat dari peristiwa setelah tanggal tersebut (lihat PSAK 24:
Imbalan kerja).
5. Penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak benar.
Peristiwa Nonpenyesuai Setelah Periode Pelaporan
Entitas tidak menyesuaikan jumlah pengakuan dalam laporan keuangan untuk mencerminkan
peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan. Contoh dari peristiwa nonpenyesuai setelah
periode pelaporan adalah penurunan nilai wajar investasi di antara akhir periode pelaporan dan
tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit. Penurunan nilai wajar tersebut normalnya tidak
terkait dengan kondisi investasi tersebut pada akhir periode pelaporan, namun mencerminkan
keadaan yang timbul setelahnya. Oleh karena itu, entitas tidak menyesuaikan jumlah pengakuan
investasi tersebut dalam laporan keuangannya. Serupa dengan hal tersebut, entitas tidak perlu
memutakhirkan pengungkapan jumlah investasi tersebut pada akhir periode pelaporan, meskipun
entitas mungkin membutuhkan pengungkapan tambahan sesuai dengan PSAK 8 paragraf 21.
Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak diungkapkan
akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Sejalan dengan hal
tersebut, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap kelompok peristiwa tersebut.
1. Sifat peristiwa.
2. Estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.
Berikut ini adalah contoh peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang umumnya dibuat
peng ungkapan.
1. Kombinasi bisnis signifikan setelah periode pelaporan (PSAK 22: Kombinasi Bisnis mensyaratkan
peng ungkapan tertentu atas kasus tersebut) atau pelepasan entitas anak yang signifikan.
2. Pengumuman untuk menghentikan suatu operasi.
3. Pembelian aset yang signifikan, pengklasifikasian aset sebagai aset dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,
pelepasan aset lain, atau pengambilalihan aset yang signifikan oleh pemerintah.
4. Kerusakan pabrik produksi yang signifikan akibat kebakaran setelah periode pelaporan.
5. Pengumuman atau dimulainya pelaksanaan restrukturisasi yang signifikan (lihat PSAK 57: Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi).
6. Transaksi saham biasa dan transaksi saham biasa potensial yang signifikan setelah periode
pelaporan (PSAK 56: Laba Per Saham mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan penjelasan
transaksi tersebut, selain transaksi yang melibatkan kapitalisasi saham, atau penerbitan saham
bonus, pemecahan saham, atau sebaliknya yang disyaratkan untuk disesuaikan sesuai dengan
PSAK 56).
BAB 3 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 67
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 67 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 67