Page 133 - Modul CA - Sistem Informasi dan Pengendalian Internal (Plus Soal)
P. 133
SiStem informaSi
dan Pengendalian internal
ESAI
Soal esai sebanyak 2 butir, estimasi waktu selama 45 menit
1. Untuk beberapa kejadian berikut ini, anda diminta untuk mengenali bahayanya serta pengendalian
untuk menghilangkan bahaya tersebut. (Setiap kejadian di butir soal ini independen dari kejadian
lainnya).
a. Teller swalayan tidak memberikan struk kepada pembeli sebagai bukti pembayaran.
b. Staf penagihan PT A menerbitkan tagihan kepada konsumennya yaitu PT B, tagihan ini kemudian
dibayar lunas oleh PT B. Staf penagihan PT A tidak mengetahui bahwa tagihan telah dibayar
dan kembali menerbitkan tagihan untuk transaksi yang sama, PT B kembali membayar. Hal ini
terjadi berulang berkali-kali. Pimpinan PT A kaget menerima pemberitahuan dari PT B bahwa
sebagai konsumen mereka membayar lebih dari seharusnya berdasarkan hasil audit oleh Auditor
internal PT B pada proses bisnis PT B. Sebagai respon, PT A kemudian melakukan audit internal
di lingkungan mereka dan menemukan bahwa ternyata bagian penerimaan pelunasan telah
menggelapkan uang kelebihan pembayaran dari PT B.
c. Badi sedang menganalisis optimalisasi penggunaan list vendor di perusahaan yang dia pimpin.
Sebaran yang didapat adalah beberapa vendor melayani hampir 80% dari seluruh transaksi
pembelian. Badi telah mempelajari bahwa terdapat dokumen yang cukup atas dasar penetapan
vendor terpilih sebagai pemenang dari setiap pengadaan barang atau jasa. Namun Badi sempat
menerima surang kaleng bahwa beberapa pegawai bagian pembelian melakukan “arisan” pada
DOKUMEN
vendor tertentu. Ketika Badi memeriksa ke bagian hutang, didapati bahwa ada pegawai bagian
pembelian yang secara aktif meminta agar pembayaran kepada vendor tertentu dipercepat,
khususnya pada periode, tahun ajaran baru, musim liburan, hari libur besar keagamaan, dan
akhir tahun. Menurut bagian hutang, hutang kepada vendor ini rata-rata belum jatuh tempo tapi
IAI
pelunasannya diminta dipercepat.
2. Gunakan artikel berikut untuk menjelaskan bagaimana XBRL memberikan manfaat pada perusahaan
dan stakeholders di Indonesia. Stakeholders dapat berupa fiskus, regulator, analis, akademisi, peneliti
dan pihak lainnya yang berkepentingan dengan pelaporan keuangan.
Taksonomi XBRL IDX 1
Bursa Efek Indonesia telah menyelesaikan taksonomi pertamanya, yakni Indonesia Stock Exchange
(IDX) Taxonomy 2014, yang diterbitkan pada tanggal 30 April 2014. Taksonomi yang saat ini berlaku
telah difinalisasi melalui proses public review yang dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Efektif tanggal
5 Juni 2014, Taksonomi IDX memperoleh status “acknowledgement” dari XBRL International dan
taksonomi tersebut akan digunakan dalam pelaporan Laporan Keuangan oleh Perusahaan Tercatat
dalam format XBRL yang akan dimulai pada tahun 2015.
Pengembangan taksonomi IDX tersebut mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”),
Standar Akuntansi Keuangan IFRS, dan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) yang relevan dan
valid, serta mewakili karakteristik perusahaan dalam masing-masing sektor dan sub-sektor industri
yang diklasifikasikan oleh BEI. Dari keseluruhan sektor dan subsektor yang telah ada, berdasarkan
kesamaan format penyajian laporan keuangan, secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi 8 bagian
besar industri (entry point), yaitu:
1. Industri umum (general industry)
2. Industri properti (property industry)
1 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/xbrl/taksonomixbrl.aspx,diakses pada tgl 10 Juni 2014 jam 11.26
124 Ikatan Akuntan Indonesia