Page 199 - MODUL AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH
P. 199
Hukum perintah zakat adalah wajib ‘ain, yang melekat pada individu dan tidak
dibebankan kepada orang lain. Zakat juga merupakan kewajiban manusia atas
perintah Allah sebagai bentuk komunikasi dengan sesama manusia
(Habluminannas). Besarnya nilai zakat bergantung dari haul/ hasil panen, atau
tergantung pada jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya (ada yang 2,5%, ada
juga yang 5%). Individu muslim yang secara syariah wajib membayar atau
menunaikan zakat disebut muzaki. Orang atau entitas yang berhak menerima zakat
disebut mustahik. Mustahik terdiri dari :
1. Fakir;
2. Miskin;
3. Riqab;
4. Orang yang terlilit utang (gharim);
5. Mualaf;
6. Fisabilillah;
7. Orang dalam perjalanan (ibnu sabil); dan
8. Amil.
Jika terdapat kondisi di mana tidak ada lagi mustahik yang sangat memerlukan
kebutuhan dasarnya, misalnya fakir miskin, maka dana zakat dapat diinvestasikan
atau ditangguhkan penyalurannya.
Menurut Nurhayati, dkk (2019), harta yang wajib dizakatkan berdasarkan fikih
zakat klasik meliputi :
1. emas dan perak,
2. barang tambang dan peninggalan kuno,
3. barang dagangan,
4. tanaman dan buah-buahan
5. hewan ternak
Sedangkan menurut fikih zakat kontemporer, ada jenis zakat lain yang dikenal
seperti zakat profesi.
192 |MODUL USAS LEVEL PROFESIONAL - AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH