Page 40 - MODUL AKAD, TATA KELOLA DAN ETIKA SYARIAH
P. 40
Syarat gharar yang merusak keabsahan akad
1. Gharar hanya berpengaruh terhadap akad yang termasuk akad mu’awadhat
(tijari/bisnis), seperti akad bai’, ijarah, dan syirkah dengan berbagai
derivasinya. Sehingga, gharar katsir tidak mempengaruhi keabsahan akad
tabarru’ (akad hibah dan wasiat).
2. Semua jenis gharar tidak mempengaruhi keabsahan akad mu’awadhat.
3. Gharar berpengaruh pada objek akad utamanya (ma’qud ‘alaih ashlahah),
bukan pada objek pelengkapnya.
4. Akad yang dipengaruhi gharar tersebut tidak mempunyai alasan syar’i yang
memperbolehkan adanya gharar pada akad tersebut.
(3) GHARAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
Dalam permasalahan ekonomi terdapat dua jenis gharar yang terjadi yaitu Tadlis
dan Taghrir dengan rincian sebagaai berikut (Karim dan Sahroni, 2018):
1. Tadlis (Unknow to One Party).
Tadlis merupakan salah satu jenis gharar dimana biasanya pada suatu
transaksi kedua belah pihak yang bertransaksi sama-sama mengetahui
spesifikasi dan harga dari objek transaksi, namun disini yang mengetahui
hal-hal tersebut hanya salah satu pihak sehingga dapat menimbulkan kerugian
di salah satu pihak. Tadlis dapat terjadi dalam 32esame32al yaitu, dalam hal
kuantitas, kualitas, harga, dan waktu pembayaran objek transaksi.
2. Taghrir (Uncertain to Both Parties)
Taghrir merupakan suatu situasi dimana terjadi ketidaklengkapan informasi
(incomplete information) atas suatu objek akad dikarenakan adanya
ketidakpastian dari dua belah pihak (uncertainty to both parties) atau terdapat
salah satu pihak yang mengetahui suatu informasi yang semestinya pihak
lainnya juga mengetahui hal tersebut (unknow to one party/ assymetcic
information).
Menurut Ibnu Taimiyah, gharar terjadi bila seseorang tidak mengetahui apa
yang tersimpan bagi dirinya pada akhir suatu kegiatan jual beli. Selain itu,
32 | A K A D , T A T A K E L O L A D A N E T I K A S Y A R I A H