Page 110 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 110
Ijarah tujuannya adalah pemindahan pemilikan manfaat suatu barang dengan
imbalan.
4. Shighat Aqad merupakan unsur terpenting dalam akad. Dimana pihak yang
berakad menyatakan Ijab dan Qabul. Ijab adalah peryataan pertama yang
dilakukan oleh Muta’aqidain yang mencerminkan kesungguhan kehendak
untuk berakad. Dan Qabul adalah pernyataan pihak lain setelah Ijab
mencerminkan persetujuan atau kesepakatan terhadap akad.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Shighat al’aqd ialah (Anwar, 2007):
1. Shighat al’aqd harus jelas pengertiannya. Kata-kata dalam Ijab Qabul harus
jelas dan tidak memiliki banyak pengertian.
2. Harus bersesuaian antara Ijab dan Qabul. Tidak boleh antara yang berijab dan
yang menerima berbeda lafash.
3. Menggambarkan kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang bersangkutan,
tidak terpaksa dan tidak karena diancam atau ditakuttakuti oleh orang lain.
Dalam kitab Hasyiyah Ibn Abidin karangan Ibn Abidin terdapat 3 syarat ijab dan
qabul:
1. Ijab dan qabul harus jelas maksudnya dan dapat dipahami oleh kedua pihak;
2. Ijab dan qabul harus sesuai dengan tujuan akad;
3. Ijab dan qabul harus dilakukan secara bersambung pada satu tempat yang
sama.
Metode (tata cara) shighat ijab dan qabul (Al Mishri, 2005):
Ijab menurut ulama hanafiyah adalah sesuatu yang dinyatakan pertama kali, dan
qabul adalah sesuatu yang dinyatakan setelah ijab. Sedangkan menurut jumhur
ulama, ijab adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh orang yang akan menyerahkan
kepemilikan, dan qabul adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh orang yang akan
menerima kepemilikan. Maka dalam akad jual-beli, pernyataan yang diucapkan
penjual ketika bertransaksi kepada pembeli adalah ijab, dan penerimaan pembeli
adalah qabul.
106 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH