Page 68 - Modul Pengantar Fikih Muamalah
P. 68
dinyatakan haram dan batal oleh Syariah.” (Ibnu Taymiyah, Qaidah Nuranniyah,
131). Dan ditegaskan pula dalam QS Al-Maidah (5):1 bahwa pembahasan
mengenai akad sangatlah penting, karena akad menjadi dasar sah atau tidaknya
suatu transaksi: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”
(2) RUKUN & SYARAT AKAD
1. ‘Aqid
Adalah orang yang berakad, minimal terdiri dari dua orang atau dua pihak,
dengan syarat memiliki kecakapan, berakal, dewasa (aqil-baligh) dan
memiliki kewenangan terhadap objek akad.
2. Ma’qud Alaih
Adalah barang atau benda yang menjadi objek akad, seperti benda yang
disewa dalam akad ijarah, benda yang dijual dalam akad jual beli, dan
sebagainya, dengan syarat adanya objek dalam kontrak/akad berlangsung.
3. Madhu’ Al-‘aqad
Yaitu tujuan atau maksud dari suatu akad, misalnya dalam jual beli maksud
pokoknya adalah terjadinya pemindahan kepemilikan dari penjual kepada
pembeli.
4. Shighat Al-‘aqad
Shighat dalam akad adalah ijab dan kabul. Ijab berarti penawaran sedangkan
kabul adalah penerimaan dengan syarat harus jelas maksudnya, harus selaras
dan harus menyambung (satu majelis akad).
(3) MACAM-MACAM AKAD
Berdasarkan ada atau tidaknya pembagian (qismah) pada akad tersebut, maka akad
dibagi menjadi:
1. Akad Musamma
Akad-akad yang telah diberikan namanya oleh syara’ dan ditetapkan
untuknya hak-hak tertentu. Pembagian akad musamma ini ada 25 macam:
64 | MODUL USAS PENGANTAR FIKIH MUAMALAH