Page 86 - Modul CGAA Daerah
P. 86
Pengukuran
Aset tak berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar
entitas untuk memperoleh suatu aset tak berwujud hingga siap untuk digunakan dan
Aset tak berwujud tersebut mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa
datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk
kedalam entitas tersebut.
Terhadap aset tak berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas aset tak berwujud
yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi dapat dilakukan dengan
berbagai metode seperti garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit
produksi.
Biaya untuk memperoleh aset tak berwujud dengan pembelian terdiri dari:
IAI
1. Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan
potongan harga dan rabat; dan
2. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset
tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk
penggunaan yang dimaksudkan.
Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
1. WEB VERSION
Biaya staff yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan;
2. Biaya professional yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat
digunakan; dan
3. Biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi secara baik.
Pengukuran aset tak berwujud yang diperoleh secara internal adalah:
1. Aset tak berwujud dari kegiatan pengembangan yang memenuhi syarat
pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya yang
dikeluarkan sejak memenuhi kriteria pengakuan;
2. Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas
sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian dari harga perolehan aset tak
berwujud di kemudian hari; dan
3. Aset tak berwujud yang dihasilkan dari pengembangan software komputer,
maka pengeluaran yang dapat dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap
halaman 79 dari 196