Page 176 - Modul CAFB Subyek Bisnis dan Ekonomi
P. 176

Namun, suatu perusahaan global harus mengembangkan dan menerapkan suatu

                           rencana untuk merekrut dan menyeleksi karyawannya di pasar negara tuan rumah.
                           Perencanaan ini harus memasukkan penilaian kebutuhan SDM perusahaan, sumber

                           tenaga kerja, keterampilan dan bakat tenaga kerja, persyaratan pelatihan, dan juga
                           harus mempertimbangkan kondisi-kondisi yang ada di pasar tenaga kerja lokal.

                           Ketika  perusahaan  mempekerjakan  PCN  untuk  penugasan  global,  perusahaan
                           harus mematuhi regulasi hukum dan norma tenaga kerja di negara asal.  Ketika

                           mempekerjakan HCN, harus memperhatikan regulasi, hukum dan norma di negara

                           tuan  rumah,  kriteria  terkait  pekerjaan  (job-related  criteria)  seperti  kecakapan,
                           kemampuan  dan  pendidikan  harus  digunakan  untuk  mempekerjakan  karyawan.

                           Sedangkan umur dan jenis kelamin tidak  boleh digunakan. Namun di beberapa

                           negara karakteristik seperti jenis kelamin, agama dan warna kulit umum digunakan
                           dalam pengambilan keputusan terkait tenaga kerja.

                     (b)  Pelatihan dan Pengembangan
                               DOKUMEN
                           Manajer SDM juga harus menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan tenaga

                           kerja  di  negara  tuan  rumah  agar  para  pekerja  tersebut  dapat  melaksanakan
                           pekerjaannya dengan  lebih  efektif. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan ini
                                                     IAI
                           bergantung pada beberapa faktor, namun yang paling penting adalah faktor lokasi

                           operasi. Di pasar dengan tingkat industrialisasi yang tinggi, perusahaan bisanya
                           hanya  menemukan  sedikit  tenaga  kerja  yang  memerlukan  pelatihan  khusus.  Di

                           wilayah yang relatif kurang berkembang, kebutuhan pelatihan akan lebih besar.
                     (c)  Kompensasi dan penilaian kinerja

                           Praktik  kompensasi  dan  penilaian  kinerja  untuk  karyawan  non-manajerial  juga
                           berbeda  untuk  tiap  negara,  bergantung  pada  hukum,  kebiasaan,  dan  budaya

                           setempat. Negara dengan budaya yang individualistik seperti Amerika, fokus pada

                           penilaian  kinerja  individu  dan  kompensasi  perorangan.  Negara  dengan  budaya
                           berorientasi kelompok, seperti Jepang, maka penilaian kinerja dan kompensasinya

                           lebih banyak menekankan pada kelompok. Manajer SDM di setiap kantor operasi

                           di luar negeri juga harus mengembangkan dan menerapkan suatu penilaian kinerja
                           dan sistem pelaporan yang paling tepat, dengan pertimbangan sifat pekerjaan dan

                           budaya.
                           Praktik  kompensasi  juga  menggambarkan  hukum,  budaya  dan  ekonomi  lokal.

                           Untuk  menarik  tenaga  kerja,  manajer  SDM  harus  memastikan  bahwa  skala
                           pengupahan perusahaan konsisten dengan norma lokal.

                                                           170
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181