Page 203 - Modul CAFB Subyek Bisnis dan Ekonomi
P. 203

Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang

                     memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh
                     lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal.

                     Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem
                     perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank.

                     Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat, maka juga disebut
                     depository  financial  institutions  yang  terdiri  dari  bank  umum  dan  bank  perkreditan

                     rakyat. Sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari

                     bank  yang  dalam  kegiatan  usahanya  tidak  diperkenankan  menghimpun  dana  secara
                     langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan.

                     Faktor  yang  Mempengaruhi  Penerapan  Good  Corporate  Governance  Daniri  (2005)

                     menyatakan bahwa keberhasilan penerapan GCG juga memiliki prasyarat tersendiri. Di
                     sini, ada dua faktor yang memegang peranan yaitu faktor eksternal dan internal:


                               DOKUMEN
                     (a)  Faktor Eksternal

                           Faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
                           sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan GCG, di antaranya:
                                                     IAI
                           (i)   Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin berlakunya

                                supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
                           (ii)  Dukungan  pelaksanaan  GCG  dari  sektor  publik/lembaga  pemerintahaan

                                yang  diharapkan  dapat  pula  melaksanakan  good  governance  dan  clean
                                government menuju good government governance yang sebenarnya.

                           (iii)  Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat.
                                Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013) (best practices) dapat

                                menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional. Dengan kata

                                lain, semacam benchmark (acuan).
                           (iv)  Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan GCG di

                                masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan timbul partisipasi

                                aktif  berbagai  kalangan  masyarakat  untuk  mendukung  aplikasi  serta
                                sosialisasi GCG secara sukarela, (5) hal lain yang tidak kalah pentingnya

                                sebagai  prasyarat  keberhasilan  implementasi  GCG  terutama  di  Indonesia
                                adalah adanya semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik

                                di  mana  perusahaan  beroperasi  disertai  perbaikan  masalah  kualitas
                                pendidikan  dan  perluasan  peluang  kerja.  Bahkan  dapat  dikatakan  bahwa


                                                           197
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208