Page 23 - Modul CA - Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat (Plus Soal)
P. 23
ETIKA PROFESI
DAN TATA KElOlA
KORPORAT
Perdagangan tergantung kepada tata cara yang adil, menghormati kontrak dan janji, dan kerjasama yang
saling menguntungkan. Persaingan sehat akan menghasilkan barang dan jasa dengan kualitas terbaik dengan
harga termurah. Persaingan mendorong perusahaan untuk beroperasi seefisien dan efektif mungkin, untuk
memaksimumkan keuntungan jangka panjang. Ketiga, etika membatasi perilaku oportunistik. Etika akan
mengawasi egoisme dan kerakusan yang tidak terkendali. Manusia akan mengikuti prinsip-prinsip etika
untuk kebaikan bagi masyarakat, dan untuk kebaikan bagi ekonomi.
2.3 Teori Etika
Teleologi: Utilitarianisme dan Impact Analysis
Teleologi berasal dari bahasa Yunani telos yang berarti akhir, konsekuensi atau hasil. Jadi teori teleologi
mempelajari perilaku etika yang terkait dengan hasil atau konsekuensi dari keputusan-keputusan beretika,
Teleologi dikembangkan oleh filsuf-filsuf aliran empiris dari Inggris, seperti John Locke (1632-1704), Jeremy
Bentham (1748-1832), James Mill (1773-1836) dan John Stuart Mill (1806-1873).
Menurut teori teleologi, suatu keputusan etika yang benar atau salah tergantung apakah keputusan tersebut
memberikan hasil yang positif atau negatif. Sebuah keputusan yang secara etika benar memberikan hasil
yang positif, sedangkan keputusan yang secara etika salah adalah keputusan dengan hasil negatif.
DOKUMEN
Kualitas etika dari pengambil keputusan dan keputusannya ditentukan berdasarkan hasil dari keputusan
tersebut. Jika keputusan memberikan hasil yang positif, seperti membantu seseorang sehingga berhasil
mencapai yang dicita-citakan, maka keputusan tersebut secara etika benar. Hasil positif lainnya antara
lain kebahagiaan, kenikmatan, kesehatan, kecantikan, dan pengetahuan. Sedangkan hasil keputusan yang
IAI
negatif seperti ketidakbahagiaan, penderitaan, sakit, terlihat buruk, dan ketidakpedulian.
Penjabaran mengenai teori teleologi ada pada utilitarianisme. Utilitarianisme mendefinisikan baik atau
buruk dalam bentuk konsekuensi kesenangan (pleasure) dan kesakitan (pain). Tindakan yang beretika
adalah tindakan yang menghasilkan kesenangan atau rasa senang yang paling banyak atau rasa sakit yang
paling sedikit. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa tujuan hidup adalah untuk bahagia dan segala sesuatu
yang mendorong kebahagiaan secara etika baik.
Mill berargumentasi bahwa kesenangan dan kesakitan memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif. Bentham
bahkan mengembangkan model kalkulus kesenangan dan kesakitan berdasarkan beberapa aspek seperti
intensitas, durasi, kepastian, dan lain-lain. Menurut Mill, kesenangan dan kesakitan memiliki kualitas yang
berbeda-beda. Bisa terjadi untuk mencapai suatu kesenangan yang lebih besar di masa depan seseorang
bersedia untuk mengalami kesakitan pada saat ini. Utilitarianisme berbeda dengan hedonisme. Hedonisme
pada individu yang mengejar kesenangan individual. Sedangkan utilitarianisme melihat kesenangan pada
tingkat masyarakat. Kesenangan dari pengambil keputusan dan pihak lain yang dipengaruhi oleh keputusan
tersebut harus diperhatikan, namun bobot terbesar bukan kesenangan untuk pengambil keputusan.
Terdapat dua aliran dari utilitarianisme, yaitu utilitarianisme tindakan dan utilitarianisme aturan. Pada
aliran utilitarianisme tindakan, atau lebih dikenal sebagai consequentialisme, tindakan yang secara etika
baik atau benar jika tindakan tersebut akan menghasilkan lebih banyak kebaikan daripada keburukan.
Sedangkan utilitarianisme, aturan menyarankan agar manusia mengikuti aturan yang akan menghasilkan
lebih banyak kebaikan daripada keburukan, dan menghindari aturan yang menghasilkan kebalikannya.
Prasyarat untuk dapat melakukan tindakan yang secara etika baik atau benar adalah bahwa selisih antara
kesenangan dan kesakitan dapat dihitung. Dan setiap pengambil keputusan harus melakukan kalkulasi,
sebagaimana proses pengambilan keputusan rasional.
14 Ikatan Akuntan Indonesia