Page 114 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 114

Contoh  6.4:  Sebuah  perusahaan  tambang  PT.  ABCD  menerbitkan  saham  biasa  dengan  nilai

               nominal Rp2.000 per lembar. Saham ini menjanjikan akan membayar dividen berturut turut sebesar
               Rp80 pada tahun pertama, Rp100 pada tahun kedua, dan Rp120 pada tahun ketiga. Diperkirakan

               pada akhir tahun ketiga saham ini akan laku dijual pada harga pasar sebesar Rp2.500. Jika investor
               menghendaki tingkat pengembalian investasi pada saham ini sebesar 12% per tahun, berapakah

               nilai saham biasa ini?


               Penghitungan nilai saham biasa PT. ABCD sebagai berikut:

                                                    n
                                       t
               Vs  =   ∑     [    /(1 +   )  ] + [Pn/(1+r) ]
                          =1
                                                                        3
                                                                                           3
                                  1
                                                     2
               Vs  =  [80/(1+12%) ]  +  [100/(1+12%) ]  +  [120/(1+12%) ] +  [2500/(1+12%) ]
               Vs  =  71,44  +  79,7 + 85,44  +  1 780
               Vs  =   2 016, 58
               Hasil  perhitungan  menunjukkan  nilai  saham  PT.  ABCD  adalah  sebesar  Rp2.016,  58.  Apabila
                                DOKUMEN
               saham ABCD ini ditawarkah pada harga melampaui Rp2.016, 58 menunjukkan bahwa harga yang

               ditawarkan sudah kemahalan (overpriced), sebaliknya jika harga  yang  ditawarkan kurang  dari

               Rp2.016,58  menunjukkan  bahwa  harga  saham  tersebut  masih  underpriced  sehingga  dapat
                                                       IAI
               memenuhi tingkat pengembalian investasi yang diinginkan oleh investor. Dibandingkan dividen

               tahun pertama (Rp80), dividen tahun kedua (Rp100) menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar

               40%, dan dividen tahun ketiga (Rp120) menunjukan adanya pertumbuhan sebesar 20%.  Apabila
                                                                                           ∞
               periode kepemilikan saham adalah tak terhingga (n = ∞) maka nilai [P∞/(1+r) ] mendekati nilai
               nol, sehingga nilai saham menjadi:

                                                                         t
                                                  Vs  =   ∑ ∞  [    /(1 +   ) ]
                                                            =1
               Ketika perusahasaan sudah mampu memperoleh keuntungan dengan tingkat pertumbuhan yang

               stabil,  maka  ada  kemungkinan  perusahaan  menetapkan  untuk  membagi  dividen  dengan
               pertumbuhan yang konstan setiap tahun. Misalnya dividen yang dibagikan saat ini adalah D0 dan

                                                                                       1
                                                                                                        2
               tingkat pertumbuhan konstan setiap tahun adalah g, maka D1 = D0 (1+g) , D2 = D0 (1+g)  dan
                                              t
               seterusnya hingga Dt = D0 (1+g) . Nilai saham biasa menjadi sebagai berikut:
                                                                            t
                                                                      t
                                               Vs  =   ∑ ∞  [Do(1 + g) /(1+r) ]
                                                          =1




                                                            108
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119