Page 111 - MODUL LEVEL DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
P. 111
Contoh 6.3: dari contoh 6.1 obligasi nominal Rp1.000.000, tingkat kupon 10% per tahun dan jatuh
tempo 10 tahun. Jika tingkat keuntungan yang diinginkan obligor 12% per tahun, diperoleh nilai
obligasi sebesar Rp887.000. Anggaplah sekarang investor menginginkan tingkat pengembalian
yang lebih besar yaitu 14% per tahun, maka nilai obligasi akan menurun menjadi Rp791.600, yang
diperoleh dari perhitungan:
t
10
Vb = ∑ 10 [Rp1.00.000/(1 + 14%) ] + [Rp1.000.000/(1+14%) ]
=1
= [Rp100.000 X 5.216] + [Rp1.000.000 X 0.270)
= Rp521.600 + Rp270.000
= Rp791.600
Sebaliknya apabila tingkat keuntungan yang diinginkan investor menurun menjadi 9% per tahun,
maka nilai obligasi akan meningkat menjadi Rp1.063.800 yang diperolah dari hasil perhitungan
=1 DOKUMEN
sebagai berikut:
t
10
Vb = ∑ 10 [Rp100.000/(1 + 9%) ] + [Rp1.000.000/(1+ 9%) ]
= [Rp100.000 X 6.418] + [Rp1.000.000 X 0.422)
= Rp641.800 + Rp422.000 IAI
= Rp1.063.800
Dan apabila tingkat keuntungan yang diinginkan oleh investor sama dengan tingkat kupon yang
dibayarkan obligasi, maka nilai obligasi akan sama dengan nilai nominalnya.
D. Penilaian Saham Preferen
Saham preferen sering disebut sebagai surat berharga hybrid karena mempunyai banyak
karakteristik yang merupakan campuran dari karakteristik saham maupun karakteristik obligasi.
Pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara didalam RUPS, tetapi mempunyai hak
untuk didahulukan dalam hal pembagian dividen maupun klaim terhadap aset perusahaan. Secara
umum karakteristik saham preferen antara lain:
105