Page 101 - Modul CA - Manajemen Perpajakan (Plus Soal)
P. 101
MANAJEMEN PERPAJAKAN
leasing tersebut. Perbedaan utama antara financial leases dengan operating leases adalah bahwa perusahaan
memperoleh aktiva yang baru bukan aktiva yang selama ini telah digunakan. Sering kali dalam bentuk
leasing ini melibatkan pihak ketiga yaitu pemberi pinjaman. Pihak ketiga ini memberi pinjaman kepada
lessor untuk membeli aktiva, misalnya 80% dibiayai dengan utang sedangkan selebihnya dari modal sendiri.
Sebagai pemilik aktiva, lessor berhak mengalokasikan harga perolehan aktiva sebagai depresiasi. Sementara
itu lessor juga dapat membebankan pembayaran bunga sebagai pengurang pajak.
6.1 Hybrid Financial Instruments 11
Salah satu instrumen keuangan yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan dalam melakukan investasi
adalah “hybrid financial instruments”. Dari sisi pertimbangan komersial, inovasi instrumen keuangan
dengan menggunakan hybrid financial instruments akan memberikan keuntungan bagi perusahaan saat
menghadapi risiko investasi yang besar. Inovasi instrumen keuangan dalam hybrid financial instruments
dapat dilihat pada karakteristiknya yang mencampurkan karakteristik instrumen utang dan sekaligus
karakteristik instrumen modal, lihat Tabel 1 berikut.
Tabel.1 Karakteristik Utang dan Penyertaan Modal
telah ditetapkan DOKUMEN
Penyertaan Modal
Utang
Dana akan dikembalikan dalam jangka waktu yang Dana hanya akan dikembalikan pada saat likuidasi
IAI
Imbalan dari utang harus tetap dibayar meskipun Imbalan dari penyertaan modal tergantung dari
penerima utang dalam keadaan merugi performa usaha penerima modal
Dalam keadaan likuidasi, pemberi utang (kreditor) Hak pemberi modal (pemegang saham) atas aset
memiliki hak prioritas untuk atas aset merupakan hak tagih terakhir setelah kreditor
Pemberi utang (kreditor) tidak memiliki kontrol atas Pemberi modal (pemegang saham) memiliki kontrol
perusahaan atas perusahaan
Sumber:
Marjaana Helminen, The International Tax Law Concept of Dividend (The Netherlands: Kluwer Law International, 2010), 165-168
Menurut Duncan, hybrid financial insruments didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang memiliki
karakteristik ekonomi yang tidak konsisten, baik secara parsial maupun keseluruhan terhadap bentuk
legalnya. Sementara itu, OECD mendefinisikan hybrid financial instruments sebagai instrumen keuangan
yang diklasifikasikan berbeda diantara negara-negara yang terlibat dalam transaksi instrumen tersebut,
misalnya sebagai pinjaman di satu negara dan sebagai modal di negara lainnya . Contoh hybrid financial
2
instruments yang sering ditemui, antara lain: saham preferen (preference shares), silent partnerships,
shareholder loan, participation bonds, convertible bonds, warrant bonds,dan profit participation loans.
3
Sebagai ilustrasi , berikut ini adalah contoh transaksi yang menggunakan skema hybrid financial instrument:
Subjek Pajak Dalam Negeri (“SPDN”) Perusahan di Negara B (“B Co”) dibiayai oleh SPDN Perusahaan di
Negara A dengan instrumen yang dikualifikasi sebagai ekuitas di Negara A tetapi sebagai utang di Negara
B. Jika pembayaran saat ini dilakukan berdasarkan instrumen, maka terdapat beban bunga yang dapat
dikurangkan untuk B Co berdasarkan hukum pajak Negara B. Penerima penghasilan di negara A menerima
dividen yang diperlakukan sebagai dividen yang dibebaskan untuk tujuan perpajakan Negara A.
11 Darussalam, Septriadi dan Kristiaji,”Transfer Pricing: Ide, Strategi, dan Panduan Praktis Dalam Perspektif Perpajakan
Internasional, hal. 437-438
92 Ikatan Akuntan Indonesia