Page 76 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 76
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
Hal lain yang akan dipaparkan dalam bagian ini adalah mengenai teori kepemimpinan yang dalam
perkembangannya dapat dikelompokkan menjadi empat, yakni: (i) teori awal (1800-1939); (ii) teori
interaktif (1941-1960); (iii) teori organisasi (1960-1971); dan (iv) teori modern (1981-1999).
13.4 Peran Pemimpin dalam Pembelajaran Organisasi
Peran pemimpin dalam pembelajaran organisasi adalah sebagai designer, guru, dan steward (pendamping).
Sebagai designer dapat dilihat dari pembangunan nilai utama dan tujuan organisasi.Sebagai guru karena
membantu individu dalam organisasi menyadari model mental dan asumsi yang mendasarinya.
Pemimpin mempengaruhi perspektif individu melalui peristiwa, pola perilaku, dan struktur sistemik.
Sebagai steward berarti pemimpin secara aktif mencari cara bagaimana lingkungan kerja kompetitif
mendorong keberhasilan organisasi tetapi melalui peningkatan kepuasan kerja karyawan dan tidak seperti
apa yang dilakukan oleh organisasi tradisional.
13.5 Kecerdasan Emosional dan Kinerja Pemimpin
DOKUMEN
Pemimpin yang besar tidak hanya memiliki kemampuan analitikal ataupun ide yang bagus, tetapi juga
kecerdasan emosional. Komponen dari kecerdasan emosional adalah: kesadaran pribadi, kesadaran akan
peraturan, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
IAI
13.6 Pemimpin Narsis dan Kapabilitasnya
Freud (Henry, 2011) mengidentifikasikan tiga tipe pribadi: erotis, obsesif, dan narsistik. Pribadi pribadi
yang dicintai.Pribadi yang obsesif berpusat pada self-reliant dan conscientious serta berupaya membantu
karyawan agar mendengarkan instruksi dengan lebih baik dan mencapai situasi win-win.Narsistik bersifat
independen, agresif, inovatif, dan maunya diagungkan.
Pemimpin narsis yang produktif seperti Jack Welch dari GE adalah risk takers yang dapat melihat gambaran
besar organisasi, memiliki visi dan kemampuan untuk mengkomunikasikan visi melalui kepiawaian pidato/
oratory, dan keinginan meninggalkan kenangan atau warisan/legacy. Kelemahan dari pemimpin yang narsis
dapat segera terlihat ketika mereka sukses, yaitu: sangat sensitif terhadap kritik, tidak mau mendengarkan
pendapat orang lain, keras terhadap karyawan yang mempertanyakan cara pandang mereka.
13.7 Peran Kepemimpinan dalam mengembangkan Visi, Nilai, dan Budaya Organisasi
Pemimpin yang visioner dapat menerapkan manajemen simultan secara kontinyu dan melakukan perubahan.
Pemimpin yang visioner memiliki ideologi yang sejalan dengan nilai utama dan tujuan organisasi.Nilai
utama organisasi adalah prinsip sebuah organisasi didirikan, sedangkan tujuan organisasi adalah alasan
mengapa organisasi itu ada.Pemimpin yang visioner mengejar tujuan mereka secara kontinyu melalui nilai
utama dan tujuan organisasi.
Ikatan Akuntan Indonesia 67