Page 77 - Modul CA - Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan (Plus Soal)
P. 77
MANAJEMEN
STRATEJIK dAN KEPEMIMPINAN
13.8 Pemimpin dan Budaya Nasional
Hofstede (1997) dalam studinya menemukan bahwa budaya nasional berpengaruh pada nilai-nilai yang
dimiliki individu lebih dari 50 negara. Empat dimensi yang dikemukakan oleh Hofstede adalah power
distance, collectivism versus individualism, feminity versus masculinity, dan uncertainty avoidance.
Power distancedidefinisikan sebagai rentang/extent dari anggota paling tidak memiliki kekuasaan suatu
institusi atau organisasi dalam sebuah negara dapat menerima distribusi kekuasaan yang tidak sama.
Individualism didefinisikan sebagai kurangnya keterikatan antar tiap individu dan anggota keluarga,
sedangkan collectivism adalah keterikatan yang erat antar individu dalam suatu kelompok dan kepentingan
individu terintegrasi dalam kepentingan kelompok.
Masculinity adalah perilaku asertif (Jepang, Austria, dan Venezuela) sedangkan feminity adalah perilaku
yang modis (Sweden, Norway, dan Belanda).Masculinity merujuk pada suatu kelompok masyarakat yang
mendefinisikan peran gender dengan jelas, dimana seorang laki-laki harus asertif dan tangguh, sedangkan
feminity merujuk pada suatu kelompok masyarakat yang tidak membedakan gender.
Uncertainty avoidance adalah rentang/ extent di mana karyawan merasa terancam oleh situasi yang tidak
jelas atau tidak diketahui.Negara dengan pengalaman penghindaran ketidakpastian yang tinggi selalu
berupaya mencari strukturisasi dan stabilisasi.
DOKUMEN
13.9 Memimpin Perubahan Stratejik
IAI
Menurut penelitian Schneider (2000) ia mengemukakan bahwa ide yang brilian akan gagal jika tidak
diselaraskan dengan strategi organisasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Schneider menyarankan
empat alasan mengapa ide manajemen yang baik tidak diadopsi dalam sebuah organisasi:
a. Semua organisasi adalah organ sosial yang hidup (living social organism). Organisasi terdiri dari
orang-orang dan bukan mesin, bertumbuh, dan berkembang dari dalam ke luar, dan dapat disamakan
dengan suatu sistem biologi. Orang, organisasi, dan masyarakat memiliki relasi satu dengan yang lain.
Mereka memiliki pola yang unik dan tidak linear
b. Budaya organisasi lebih memiliki kuasa dibandingkan semua lainnya dalam organisasi. Organisasi
boleh memiliki strategi brilian, tetapi jika tidak sejalan dengan budaya organisasi maka tidak akan
berhasil. Untuk berhasil setiap perubahan harus selaras dengan satu dari empat jenis budaya: kontrol,
kolaborasi, kompetensi, dan kultivasi.
c. Intervensi system-focused ketika intervensi component-focused tidak bekerja. Pendekatan sistem
yang menekankan kesesuaian antara berbagai bagian organisasi lebih berhasil dalam implementasi
perubahan.
d. Intervensi-intervensi yang jelas terhubung dengan strategi organisasi. Semua ide perubahan
manajemen harus jelas selaras dengan strategi organisasi.
Paradok dari perubahan strategi adalah semua organisasi bersaing dalam lingkungan yang berubah, tetapi
individu-individu yang terlibat dalam organisasi resisten terhadap perubahan yang terjadi.Organisasi
menghadapi tekanan untuk berubah dari kompetitor, suplier, dan pelanggan, kepemimpinan internal yang
buruk, tingginya perputaran tenaga kerja, dan faktor lainnya.perubahan membutuhkan agen perubahan
yang efektif, seperti CEO, yang memiliki kekuasaan dan otoritas untuk mengarahkan inisiatif perubahan.
68 Ikatan Akuntan Indonesia