Page 87 - MODUL CA - Pelaporan Korporat 2021
P. 87
4.2.4 Rumus Biaya
Pengukuran nilai persediaan akhir dan HPP akan menjadi kompleks ketika biaya per
unit persediaan berubah-ubah selama periode akuntansi. Masalah yang muncul adalah
bagaimana biaya dari persediaan tersedia untuk dijual harus dibagi antara nilai persediaan
akhir (atas persediaan yang masih tersisa di gudang dan nilai HPP (atas persediaan yang
terjual). Hal tersebut sangat tergantung dari de ngan rumus biaya (asumsi arus biaya) yang
digunakan. Berdasarkan PSAK 14, biaya persediaan dapat dihitung dengan tiga rumus biaya
yaitu identifikasi khusus, masuk pertama keluar pertama (MPKP) dan rata-rata tertimbang.
Perusahaan menggunakan rumus biaya yang sama terhadap seluruh persediaan yang memiliki
sifat dan kegunaaan yang sama. Sebaliknya, untuk persediaan yang memiliki sifat dan
kegunaan yang berbeda, maka perusahaan boleh menggunakan rumus biaya yang berbeda.
Untuk dapat memahami penggunaan ketiga rumus biaya tersebut, asumsikan PT ProSell
memiliki informasi persediaan produk A sebagai berikut:
Unit Biaya per unit Total biaya
Persediaan, 1 Januari 100 Rp800 Rp80.000
Pembelian, 1 Juni 60 Rp900 Rp54.000
Pembelian, 1 Oktober 80 Rp1000 Rp80.000
Tersedia untuk dijual 240 Rata-rata = Rp892 Rp214.000
Penjualan (150) ? ?
Persediaan akhir 90 ? ?
a. Identifikasi Khusus (Specific Identification)
Jika perusahaan menggunakan rumus biaya identifikasi khusus berarti biaya-biaya
tertentu diatribusikan ke unit persediaan tertentu yang telah diidentifikasi. Cara ini sesuai
untuk unit persediaan untuk proyek tertentu dan tidak sesuai untuk unit persediaan yang
dapat saling menggantikan satu sama lain. Cara ini biasa digunakan untuk persediaan
seperti lukisan, perhiasan, mobil mewah, dan sebagainya. Mengacu pada contoh ilustrasi
di atas, diasumsikan bahwa 150 unit yang terjual tersebut berasal dari 100 unit persediaan
awal dan 50 unit dari persediaan yang dibeli pada 1 Oktober.
Dengan demikian, HPP yang diakui adalah sebesar Rp130.000, dengan perhitungan sebagai
berikut:
Unit Biaya per unit Total HPP
Persediaan, 1 Januari 100 Rp800 Rp80.000
Pembelian, 1 Oktober 50 Rp1000 Rp50.000
150 Rp130.000
Selain itu, nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengurangi biaya tersedia dijual
dengan nilai HPP yaitu Rp214.000 – Rp130.000 = Rp84.000
b. Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)/First In First Out (FIFO)
Rumus biaya MPKP atau FIFO mengasumsikan bahwa unit persediaan yang dibeli akan
dijual terlebih dahulu, sehingga unit yang tersisa dalam persediaan akhir adalah unit yang
dibeli atau diproduksi kemudian. Mengacu pada ilustrasi di atas, 150 unit yang terjual
berasal dari persediaan awal sebesar 100 unit, kemudian dilanjutkan ke persediaan yang
dibeli pada 1 Juni yaitu 50 unit, sehingga perhitungan HPP adalah sebagai berikut:
78 BAB 4 ASET LANCAR
05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 78 05/07/21 11.42
MODUL CA - Pelaporan Korporat - Aja.indd 78